Manado, BeritaManado.com — Kain Tallit adalah salah satu simbol agama Yahudi yang sudah berusia sekitar 3.700 tahun .
Menurut Rabbi Yaakov Baruch, kepada BeritaManado.com, Minggu (16/2/2020) menjelaskan bahwa penggunaan kain tersebut merupakan sesuatu yang wajib bagi laki-laki Yahudi, apalagi seorang Rabbi.
“Kain tallit juga dipakai oleh orang-orang Farisi, demikian juga dengan Yesus yang merupakan seorang Rabbi dan semua laki-laki Yahudi wajib untuk memakainya. Dalam hal ini ada kesalahpahaman terhadap ayat Alkitab tentang punca jubah Yesus yang dipegang oleh seorang perempuan yang sakit pendarahan dan kemudian sembuh secara ajaib. Ayat yang dimaksud adalah Bilangan 15:37-41 dan Ulangan 22:12,” jelas Rabbi Yaakov Baruch.
Ditambahkan, bahwa punca jubah Yesus yaitu bagian terujung dari kain Tallit itu sendiri dan nama bagian tersebut adalah Tzitzit.
“Jadi yang dipegang perempuan tersebut adalah Tzitzit dan keberadaan kain Tallit yang asli itu sendiri hanya di Israel dan dijual dengan harga yang jika dirupiahkan sekitar Rp. 2 juta,” kata Rabbi Yaakov.
Adapun wujud fisik Kain Tallit itu didominasi warna putih dengan garis-garis hitam, berbentuk persegi panjang dan jika dibuka panjangnya sama dengan panjang tangan jika direntangkan ke kiri dan kanan, sementara lebarnya kira-kira sektiar 1 meter dan cara pakainya seperti mengenakan kerudung di kepala.
“Saya berharap dengan adanya tulisan ini, masyarakat umum bisa lebih mengenal agama Yahudi melalui simbol-simbol yang ada, sama seperti yang terdapat pada agama-agama lain. Saling memahami agama masing-masing merupakan sesuatu yang perlu terus diupayakan. Kalau kita saling memahami, tidak ada alasan untuk saling memnjelekkan sejuuh itu dilakukan dengan hati yang terbuka,” harap Rabbi Yaakov Baruch.
(Frangki Wullur)