Keutamaan Meninggal di Tanah Suci Saat Ibadah Haji

BincangSyariah.Com – Pada saat momen pelaksanaan haji, banyak kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Jumlahnya sampai mencapai jutaan kaum muslimin. Sebagian dari mereka tak sedikit yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji di Baitullah atau saat berkunjung ke Masjid Nabawi di Madinah. Adakah keutamaan khusus meninggal di tanah suci saat melaksanakan ibadah haji? (Baca: Hukum Berharap Meninggal di Tanah Suci)

Meninggal di tanah suci, Mekkah atau Madinah, terutama saat melaksanakan ibadah haji, termasuk sebuah keutamaan dan kehormatan. Bahkan keutamaan dan pahala meninggal di tanah haram adalah masuk surga tanpa hisab. (Baca: Meninggal di Tanah Haram, Apakah Mati Syahid?)

Keutamaan Meninggal di Tanah Suci

Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadis yang Imam Al-Ghazali sebutkan dalam kitab Ihya Ulumuddin berikut;

من خرج من بيتِه حاجًّا أو معتمرًا فمات أُجْرِيَ له أجرُ الحاجِّ المعتمرِ إلى يومِ القيامةِ ومن مات في أحدِ الحرميْنِ لم يُعْرَضْ ولم يُحاسبْ وقيل له ادخلِ الجنةَ

Barangsiapa keluar untuk berhaji dan berumrah, kemudian meninggal, maka ia tercatat mendapatkan pahala haji dan umrah hingga hari kiamat. Barangsiapa meninggal di salah satu tanah haram, maka dia tidak akan terkena hisab dan kepadanya akan mendapatkan perkataan; ‘Masuklah ke surga.’

Selain itu, keutamaan meninggal di salah satu tanah suci, Mekkah dan Madinah, akan mendapatkan syafaat dari Nabi Saw kelak di hari kiamat. Ini sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Imam Thabrani dari Salman, dia berkatan bahwa Nabi Saw bersabda;

من مات في احد الحرمين استوجب شفاعتي وكان يوم القيامة من الامنين

Barangsiapa meninggal di salah satu tanah haram, maka dia wajib mendapat syafaatku dan kelak dia termasuk orang-orang yang selamat.

Oleh karena itu, Imam Nawawi dalam kitab Al-Azkar menganjurkan agar seseorang berharap meninggal di tempat yang mulia, seperti Mekkah dan Madinah. Bahkan Sayidina Umar pernah berdoa agar beliau wafat di tanah suci Madinah. Disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, dari Sayidah Hafshah, dia berkata;

قَالَ عمر رضى الله عنه اللهم ارزقتى شَهَادَةً فِي سَبِيلِك وَاجْعَلْ مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِك صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Sayidina Umar berkata; ‘Ya Allah, berikanlah aku anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di tanah Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi wa sallam.’

Dan doa beliau dikabulkan oleh Allah, beliau mati syahid di Madinah dan dikuburkan bersama Rasulullah dan Sayidina Abu Bakar.

Moh Juriyanto
Moh Juriyanto
Peneliti el-Bukhari Institute

ARTIKEL LAINNYA

ARTIKEL TERBARU