Enjoying your free trial? Only 9 days left! Upgrade Now
Brand-New
Dashboard lnterface
ln the Making
We are proud to announce that we are developing a fresh new dashboard interface to improve user experience.
We invite you to preview our new dashboard and have a try. Some features will become unavailable, but they will be added in the future.
Don't hesitate to try it out as it's easy to switch back to the interface you're used to.
No, try later
Go to new dashboard
Published on Mar 02,2023
Like
Share
Download
Create a Flipbook Now
Read more
Published on Mar 02,2023
No description
Home Explore Terbang si Telok Abang
Publications:
Followers:
Follow
Publications
Read Text Version
More from Buku Dongeng
P:01

Penulis : Yovita Siswati

Ilustrator : Alvin Adhi Mulyono

BACAAN UNTUK

JENJANG SD/MI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

P:03

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

P:04

Terbang Si Telok Abang!

Penulis : Yovita Siswati

Ilustrator : Alvin Adhi Mulyono

Penyunting : Mutiara

Diterbitkan pada tahun 2022 oleh

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Jalan Daksinapati Barat IV

Rawamangun

Jakarta Timur

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang

diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari

penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan

artikel atau karangan ilmiah.

68

PB

398.209 598

1

SIS

t

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Siswati, Yovita

Terbang Si Telok Abang!/ Yovita Siswati; Penyunting: Mutiara

Bogor: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021.

iv, 28 hlm.; 29,7 cm.

ISBN 978-623-307-210-6

1. CERITA ANAK –SUMATRA SELATAN

2. LITERASI- BAHAN BACAAN

P:06

Sekapur Sirih

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara

masing-masing untuk merayakan hari ulang

tahun kemerdekaan Indonesia.

Di kota Palembang, Sumatera Selatan, hari

kemerdekaan dirayakan dengan cara membuat

sesuatu yang sangat unik. Sesuatu yang pasti

akan disukai anak-anak. Apakah itu? Mari baca

ceritanya di buku ini.

Tangerang, Juli 2021

Yovita Siswati

iv

P:07

1

Aku dan keluargaku pergi berkunjung,

ke rumah Paman dan Bibi di

Palembang.

Wow... suasana meriah!

Warna-warni sungguh indah!

Ulang tahun kemerdekaan

akan segera tiba.

P:08

2

“Bang Nuh, mainan apa itu?”

aku bertanya pada kakak sepupuku.

“Itu telok abang namanya.”

“Kenapa seperti kapal layar bentuknya?”

tanyaku lagi.

“Karena seribu tahun yang lalu,

di sini berdiri sebuah kerajaan bernama

Sriwijaya.”

P:09

3

P:10

4

“Kerajaannya luas dan besar.

Armada kapal layarnya tersebar,

di seluruh lautan Asia.”

P:11

5

P:12

6

“Kenapa ada telurnya?

Seperti sarapanku setiap pagi saja.”

“Telur lambang kehidupan. Telur juga lambang

harapan bangsa Indonesia sebagai

bangsa merdeka.”

P:13

7

“Apakah warnanya harus merah?”

“Kulit telur berwarna merah, artinya berani.

Isi telur berwarna putih, artinya suci.

Seperti arti dari warna bendera kita.”

P:14

8

Kalau begitu aku ingin membeli juga.

Kurogoh kantongku, tapi astaga.

Uangku hanya ada ini saja....

P:15

9

Aku terpaksa pulang

dengan tangan kosong.

P:16

10

“Wus! Lihat kapalku membelah lautan!”

“Byur! Lihat perahuku menangkap ikan!”

P:17

11

Aku juga ingin bergabung.

Ah, air mataku menggenang.

P:18

12

“Nara, ayo sarapan dulu!”

“Seperti biasa, telur rebus untukmu!”

Telur rebus? Aku jadi teringat

tentang telok abang.

Aku tahu! Aku tahu!

P:19

13

“Bang Nuh, bisa ajari

aku cara membuat telok

abang?”

“Hm… setahuku caranya

tidaklah gampang.”

Bang Nuh pun menerangkan.

P:20

14

Pertama-tama kita harus mencari

kayu gabus yang lunak.

Kayu itu dipotong-potong,

kemudian dibentuk.

P:21

15

Lalu, potongannya dirangkai menjadi

mainan yang unik.

Tentu jangan lupa menghiasnya

supaya cantik.

Aduh, ternyata sangat sulit.

P:22

16

Gabus tak ada, tapi... aha!

Bisa tidak ya, kubuat dengan ini saja?

“Hm... kita coba saja!”

Bang Nuh berkata.

P:23

17

“Siapkan alat-alatnya.”

Gunting dan cutter satu saja.

Pensil, penggaris, lem juga.

Kertas untuk menghias, jangan lupa!”

“Tapi tunggu!” tukasku cepat.

“Telok abangku harus berbentuk pesawat.

Aku ingin menjadi pilot!”

P:24

18

Sret, sret!

Ini badannya...

Ini sayapnya...

Kres, kres, kres!

*XQWǙQJJXQWǙQJJXQWǙQJ

Potong, potong, potong....

Hias dengan kertas warna-warni.

Tara! pesawatku sudah jadi!

P:25

19

Kardusku masih tersisa.

Untuk apa ya?

JREEENG!

P:26

20

“Kalau itu, jangan bimbang!”

kata Ibu dengan tawa riang.

“Ambil cuka dan pewarna makanan.

Juga mangkok kecil berisi air.

Lalu, semua kita campur.”

Ada yang masih kurang.

Hiasan telok abang!

P:27

21

“Celupkan telurnya,

angkat, kemudian diamkan.”

“Lihat! Lihat!

Warnanya berubah!”

P:28

22

Apa lagi ya?

Tentu saja, tusukkan telurnya!

P:29

23

Wuss!

“Lihat Bang Nuh! Lihat Ibu!”

Aku terbang dengan pesawatku!

P:30

24

“Wah, milikmu berbentuk pesawat terbang!”

“Bisakah pesawatmu melambung?”

P:31

25

“Tentu saja bisa!”

Bang Nuh tertawa.

P:32

26

Terbanglah terbang,

Wahai si telok abang!

P:33

Catatan

abang: bahasa Palembang yang

berarti merah

cuka: cairan yang rasanya

masam dan biasanya

terbuat dari nira

cutter: alat pemotong yang tajam

pilot: orang yang menerbangkan

pesawat

telok: bahasa Palembang yang

berarti telur

P:34

Biodata

Foto

Penulis

Yovita Siswati lulus dari Fakultas Teknik Arstitektur, Universitas Gadjah

Mada. Saat ini, ia berkarir di bidang keuangan. Kecintaan terhadap dunia

menulis muncul saat Yovita memiliki dua orang putri. Yovita sudah menulis

lebih dari 60 buku cerita anak. Dua dari 9 novelnya pernah mendapatkan

penghargaan. Di sela-sela kesibukannya, Yovita selalu menyempatkan diri

untuk menulis karena menulis membuatnya bahagia. Lebih jauh tentang

Yovita bisa dilihat di websitenya: www.yovitasiswati.com. Yovita bisa

dihubungi melalui alamat pos elektronik : [email protected]

Alvin Adhi Mulyono adalah seorang ilustrator buku cerita anak-anak yang

sudah melukiskan lebih dari 50 buku baik dari Indonesia dan mancanegara.

Gaya ilustrasi yang digemarinya yaitu gaya kartun dengan ekspresi yang

lucu dan ceria. Beberapa karyanya dapat dilihat di Instagram @alvin_

adhi.

Ilustrator

Penyunting

Mutiara lahir dan tinggal di Jakarta. Saat ini, ia bekerja sebagai staf di

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Ia dapat dihubungi melalui

pos-el [email protected].

P:36

Nara ingin sekali bisa memiliki telok

abang, yang ada hanya pada saat

perayaan ulang tahun kemerdekaan

Indonesia. Apakah telok abang itu?

Mengapa Nara ingin sekali memilikinya?

Mari ikuti cerita Nara dalam buku ini.

Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendiidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 001/P/2022 Tanggal 19 Januari 2022 tentang

Penetapan Buku Pengayaan Pengetahuan, Pengayaan Kepribadian Fiksi dan Pengayaan Kepribadian

1RQÀNVL VHEDJDL %XNX 1RQWHNV 3HODMDUDQ \\DQJ 0HPHQXKL 6\\DUDW .HOD\\DNDQ XQWXN 'LJXQDNDQ VHEDJDL

6XPEHU%HODMDUSDGD-HQMDQJ3HQGLGLNDQ'DVDUGDQ0HQHQJDK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur

Create a Flipbook Now
Explore more