Perkumpulan Anak Luar Nikah Buka Sisi Lain Keturunan Tionghoa-Indonesia

Spotlight

Perkumpulan Anak Luar Nikah Buka Sisi Lain Keturunan Tionghoa-Indonesia

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 08 Agu 2023 17:05 WIB
Grace Tioso, Penulis Novel Perkumpulan Anak Luar Nikah
Grace Tioso, novelis Perkumpulan Anak Luar Nikah. Foto: Courtesy of Noura Publishing
Jakarta -

Novel Perkumpulan Anak Luar Nikah membuka sisi lain dari berbagai cerita yang ada di masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia. Ada banyak kisah di baliknya termasuk fenomena Anak Luar Nikah yang ada dalam kolom Akta Lahir di masa lampau.

Cerita tentang kehidupan empat orang perempuan keturunan Tionghoa-Indonesia yang hidupnya tidak bisa lepas dari pengaruh diskriminasi rasial dan kejadian kelam yang menimpa mereka di masa lalu terangkum dalam buku yang ditulis oleh Grace Tioso. Dia menuliskannya untuk naskah kompetisi Mizan Writing Bootcamp dan lolos diterbitkan oleh Noura Publishing (Mizan Group).

Grace Tioso menceritakan latar belakang keluarganya berasal dari peranakan, lebih kental budaya Jawa ketimbang Tionghoa. Sejak kecil, ia sama sekali tidak pernah belajar bahasa Mandarin namun ketika dewasa dan memilih mengenyam pendidikan di Universitas Huaqiao, Republik Rakyat Tiongkok, keluarga besarnya langsung bahagia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarga saya dan mertua sangat menekankan agar anak-anaknya selalu menyimpan surat-surat pemerintah disimpan baik-baik. Kalau sampai kehilangan, 'meski kamu jadi juara Olimpiade belum tentu bisa jadi Warga Negara Indonesia'," cerita Grace Tioso kepada detikcom, belum lama ini.

Metafora itu mementingkan betapa susahnya masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia mendapatkan status kewarganegaraannya di Indonesia. Termasuk bagi mereka kelahiran 1960 sampai dekade 1990-an untuk mendapatkan Akta Lahir resmi.

ADVERTISEMENT

"Domisili saya di Singapura, mungkin karena itu saya lebih berani menulis ini. Saya orang Tionghoa-Indonesia, perempuan pula, mending kerja jadi MLM aja deh," katanya sembari tertawa.

Setelah novel Perkumpulan Anak Luar Nikah resmi terbit, Grace mengaku mendapatkan banyak komentar yang masuk ke media sosial pribadinya. Selain membuka sisi lain tentang keturunan Tionghoa-Indonesia, namun juga membuka percakapan tentang berbagai hal di masa lalu.

"Akhirnya membangun jembatan, banyak orang yang tahu. Saya harapannya supaya orang buat buku ini jadi lebih banyak percakapan antar suku di Indonesia sehingga punya rasa saling mengerti, berempati lebih tinggi. Aku merasanya pengenalan suku-suku di Indonesia hanya di permukaan saja, padahal deeper than that," tegasnya.

"Banyak juga yang merasa open minded setelah membaca buku ini. Sebenarnya apa yang kita miliki itu adalah privilege. Ketika itu diambil dari itu semua, maka baru tahu bahwa itu adalah privilege," tukasnya.

Simak artikel berikutnya.



Simak Video "Menikmati Keseruan Bermain Pasir Putih yang Timbul Karena Laut Surut, Papua Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/wes)