Anda di halaman 1dari 5

LOMPAT TINGGI

Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan melompat dengan melewat tiang
mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,sedangkan panjang
mistar minimal 3,15 meter.Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik.Lompat tinggi
dilakukan tanpa bantun alat.

1. Gaya Gunting (Scissors)

Gaya gunting merupakan gaya yang ditemukan oleh Sweney sehingga Gaya gunting disebut
juga dengan gaya Sweney. Sebelumnya pada tahun 1880, Sweney menggunakan gaya jongkok,
namun karena kurang ekonomis maka Gaya Jongkok diubah menjadi Gaya gunting.

Gaya Gunting samping (Belanda : Sijschaar) diciptakan oleh michael Sweeney sekitar tahun
1895. Selanjutnya tahun 1896 sweney mengubah gaya jongkok menjadi gaya gunting.

Cara melakukan Gaya Gunting: Mula-mula seorang atlet mengambil awalan dari tengah. Bila
Seorang Pelompat pada saat akan melompat menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan lalu
memakai kaki kanan sebagai ayunan, maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki kanan juga.

2. Gaya Guling sisi (Western Roll)

Gaya sisi atau samping (westren roll/westren form) diciptakan oleh G. Horin (Amerika) pada
tahun 1912. Gaya ini ini tidak dapt berkembang, karena terbentur adanya peraturan perlombaan
yang berlaku saat ini. Pada Gaya guling sisi, saat melewati mistar posisi kepala cenderung lebih
rendah dari pinggul, hal ini tidak syah/dis. Oleh sebab itu gaya ini tidak pernah dipakai dalam
perlombaan.
3. Gaya Guling (Straddle)

Gaya guling perut (straddle) atau Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan melewati
mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan, sehingga sikap badan di atas mistar telungkup.

Cara melakukan Gaya Guling: Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9
langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya
ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah
kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar
telungkup. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat
atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan
menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada
bahu.

4. Gaya Fosbury Flop

Gaya Flop diciptakan oleh Dick (Ricarod) Fosbury, seorang pelompat tinggi dari Amerika.
Dalam Olympiade Mexico tahun 1968 dengan gaya tersebut Fosbury berhasil menduduki juara
pertama. Mulai saat itu pula perhatiaan para ahli atletik tertuju pada gaya baru yang unik itu.
Dikatakan unik, karena saat melewati mistar posisi badan dalam keadaan terlentang dan
mendarat dengan bagian punggung terlebih dahulu dalam posisi terlentang.

LOMPAT JAUH

5. Gaya Jongkok (Ortodok)


Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang disebut juga gaya ortodok, tujuan utama dari gaya
ini adalah lari secepatnya dari jarak 40 sampai 45 m dilintasan. Saat melakukan tolakan pada
papan kayu maka kaki yang digunakan merupakan kaki yang paling kuat dengan posisi badan
atlet yang lebih tegap, di mana kedua tangan diangkat ke atas. Lalu saat pendaratan maka akan
diawali dengan digunakannya tumit kaki yang sedikit ditekuk untuk awalan pendaratan.

Umumnya, dalam kompetisi lompat jauh, gaya jongkok ini akan sering dipakai dengan
menggunakan teknik awalan yang menggunakan gerakan cepat. Karena memang gaya ini
memiliki fungisi untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal dan kemampuannya untuk
dilakukan di jarak jauh dari jarak 40 hingga jarak 45 m, pada lintasan yang telah ditentukan
penggunaannya untuk area lompat jauh.

6. Gaya Menggantung (Schnepper)

Gaya menggantung, sering juga disebut dengan gaya schnepper, merupakan salah satu gaya
dari lompat jauh yang tidak bisa diubah kecepatannya saat akan bertumpu pada papan tumpuan
atau papan kayu. Seperti halnya gaya jongkok, posisi badan pada gaya ini pun lebih tegap. Pada
gaya menggantung ayunan ke belakang dan depan akan diterapkan pada kaki, pun bersamaan
dengan kedua lengan yang juga diayunkan ke belakang dan ke depan.

Saat pendaratan, maka kedua kaki akan diluruskan ke depan dan mendarat dengan
menggunakan kedua tumit terlebih dahulu untuk menjaga keseimbangan tubuh saat melakukan
pendaratan.

Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat
badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan
jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai
jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan
diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan
oleh bagian tubuh.
7. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)

Secara umum, gaya berjalan di udara diawali dengan mengambil awalan sepanjang 10 langkah,
kemudian atlet lari dengan penambahan kecepatan sebelum melukan tolakan. Saat bertumpu,
pinggang sedikit diturunkan, paha kaki diayunkan secara bebas dengan meluruskan lutut, mata
kaki, dan pinggang.

Saat melakukan gerakan melayang di udara, kaki yang bertolak di depan ditarik. Kemudian
lengan dan badan dicondongkan ke arah depan dan kaki dimajukkan sesaat untuk mencapai
hasil yang lebih jauh agar hasil yang didapat lebih maksimal

8. LOMPAT GALAH

Lompat Galah adalah lompat tinggi yang dibantu dengan mengunakan galah untuk melewati
mistar. Tujuannya adalah untuk melompat yang setinggi-tingginya.

9. LOMPAT JANGKIT
Lompat jangkit sering juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga (triple jump).
Namun istilah atau nama yang resmi dipergunakan di Indonesia, yaitu yang tercantum di dalam
buku Peraturan Perlombaan yang dikeluarkan oleh PB PASI adalah lompat jangkit (Hop Step
Jump).

Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri atas jingkat (hop), langkah (step), dan
lompat (jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Adapun rangkaian gerak secara
lengkap adalah awalan, jingkat, melangkah, dan diakhiri dengan melompat seperti pada lompat
jauh.

10. LOMPAT HARIMAU (Tiger Sprong)

Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada
saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.

Cara melakukannya sebagai berikut:

1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.


2. Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat ke depan atas dengan
tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus ke depan.
3. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada antara kedua tangan,
sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya
mengguling ke depan dengan tangan lurus.
4. Sikap akhir jongkok terus berdiri.Jika hal ini sudah dapat dilakukan dengan baik,
maka dapat dilanjutkan dengan sikap berdiri atau dengan awalan.

Anda mungkin juga menyukai