Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Arjuna Febrianto

Kelas : XII MS 4

4 Macam-Macam Gaya Lompat Tinggi


1. Gaya Gunting (Scissor)

Gaya gunting atau scissor ditemukan pertama kali oleh Michael Sweeney yang juga menjadi nama
lain dari gaya ini. Cara melakukan gaya ini yaitu atlet melakukan awalan pada posisi di tengah dan
menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan. Sementara itu, kaki kiri yang bebas diayunkan.
Kemudian, ketika melakukan pendaratan, kaki yang mendarat lebih dahulu adalah kaki kiri.
Gaya gunting sendiri memiliki empat tahapan, yaitu awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.

 Awalan. Pada tahap awalan, atlet berlari ke arah depan dengan posisi sedikit serong ke kiri
atau ke kanan. Arah kiri atau kanan ditentukan dari kaki mana yang akan digunakan sebagai tumpuan
serta arah start. Mengenai ini, atlet sendiri yang akan menentukannya. Misalnya, atlet berlari
menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, jadi ketika berlari atlet akan serong ke arah kanan. Begitu
juga sebaliknya. Jika atlet memulai start dengan kaki kanan sebagai tumpuan, maka ketika berlari
akan sedikit menyerong ke kiri.
 Tumpuan. Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki tumpuan terjauh dari tiang mistar.
Sementara itu, kaki lainnya yang bukan menjadi tumpuan diayunkan lurus ke arah depan dan ke atas
menyilang dari tiang mistar. Jangan sampai membuat kesalahan ketika melakukan tumpuan karena
akan berpengaruh besar pada hasil lompatan. Jika melakukan dengan benar, maka atlet akan bisa
menghasilkan lompatan tinggi melampaui tiang mistar yang membentang.
 Melayang. Pada tahapan ini, kaki atlet yang akan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah
samping kanan atau kiri, menyesuaikan posisi badan atlet. Pada saat bersamaan, kaki yang bukan
dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah belakang sehingga akan terlihat seperti gunting sesuai
dengan nama gayanya. Selanjutnya, badan diputar ke arah kiri atau kanan. Atlet tidak disarankan
untuk mengarahkan pandangan ke bawah atau ke tempat mendarat. Ketika hendak melakukan
pendaratan, kaki kanan atau kiri (disesuiakan posisi badan atlet) diayunkan ke kanan atau kiri bawah.
Sementara itu, kaki satunya (kiri atau kanan) diayunkan ke arah bawah saja tanpa harus menyerong
ke kiri atau kanan.
 Pendaratan. Pada tahapan yang terakhir ini, atlet melakukan pendaratan dengan kaki yang
menjadi tumpuan terlebih dahulu dengan posisi badan menghadap ke arah mistar. Untuk dapat
melakukan pendaratan yang baik dan benar, harus dilatih terus menerus, khususnya bagi pemula.
Banyak sekali pemula yang melakukan kesalahan dalam melakukan pedaratan, terutama pada arah
gerakan kaki ketika mendarat. 

2. Gaya Fosbury Flop

Gaya yang kedua yaitu fosbury flop. Teknik lompat tinggi dengan gaya fosbury flop ditemukan oleh
Ricarord Fosbury yang merupakan atlet lompat tinggi dari Amerika Serikat. Seperti gaya gunting,
gaya fosbury flop memiliki empat tahapan, yaitu awalan, tolakan, sikap tubuh, dan pendaratan.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
 Awalan. Pada tahap awalan menggunakan gaya fosbury flop, cara yang benar yaitu atlet
mengambil 7 atau 9 langkah sebagai awalan. Perlu diketahui, ketika melakukan gerakan, harus
dilakukan dengan cepat dan dengan sedikit melengkung atau melingkar.
Tolakan. Diperlukan ayunan tangan yang sangat kuat pada tahap yang kedua ini. Hal ini agar tangan
dapat menumpu seluruh tubuh untuk bisa ikut terangkat secara sempurna. Jika menggunakan kaki
kiri sebagai tolakan, maka diharuskan untuk melakukan tolakan ke arah kanan mistar. Lalu, pada saat
melakukan tolakan kaki secara bersamaan, gerakkan kedua tangan ke atas dari arah samping kepala.
Jika atlet melakukan cara ini dengan benar, maka tubuh akan melompat ke atas dengan menghasilkan
putaran 180 derajat serta dapat dilakukan secara bersamaan.
 Sikap Tubuh. Sikap tubuh yang benar saat berada di atas mistar yaitu telentang dengan
menggantungkan kaki dengan rileks. Sementara itu, arahkan dagu agak ke bawah mendekati dada
dan punggung berada di atas mistar. Jika dilakukan dengan benar, maka tubuh akan telihat
membentang seperti busur.
 Pendaratan. Pada tahapan akhir gaya fosbury flop ini, pendaratan yang benar adalah
dilakukan pada karet busa dengan ketinggian 60cm dan 5x5m. Pada bagian busa tersebut akan
ditutupi atau dilapisi matras berukuran 10-20cm. Ketika melakukan pendaratan, yang akan mendarat
lebih dahulu adalah punggung baru kemudian belakang kepala.

3. Gaya Guling Sisi (Western Roll)


Gaya guling sisi atau western roll ditemukan oleh G. Horin asal Amerika Serikat pada tahun 1912.
Gaya ini juga memiliki 4 tahapan, yaitu awalan, tumpuan, saat melayang, dan pendaratan. Berikut
adalah penjelasan lebih lengkapnya.
 Awalan. Awalan dilakukan dari arah samping dengan sudut 35-40 derajat. Jika
menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka awalan dilakukan dari arah kiri. Begitu juga
sebaliknya.
 Tumpuan. Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki yang paling dekat dengan mistar
sebagai tumpuan. Kemudian, kaki akan diayunkan ke depan sehingga menghasilkan gerakan
menyilang dari tiang mistar.
 Saat Melayang. Saat sedang melayang di atas tiang mistar, posisi badan miring dari tiang
mistar namun sejajar. Kemudian, secara bersamaan kepala akan diturunkan segera. Posisi kepala
harus lebih rendah dari pinggul. Setelah itu meluncur ke bawah dengan cara berguling.
 Pendaratan. Pendaratan dilakukan setelah tubuh melayang di atas tiang mistar. Pendaratan
yang benar yaitu dengan mendaratkan secara bersamaan salah satu tangan dan kaki yang digunakan
sebagai tumpuan. Selain itu, pada saat bersamaan juga diikuti dengan berguling menjauhi tiang
mistar. Ketika mendarat, gunakan kaki tumpuan terlebih dahulu.
 
4. Gaya Guling (Straddle)

Macam-macam gaya lompat tinggi yang terakhir yaitu gaya guling atau straddle. Gaya ini
merupakan gaya yang paling sering digunakan oleh atlet lompat tinggi dalam perlombaan. Gaya ini
pertama kali ditemukan oleh Jim Stewart asal Amerika Serikat pada tahun 1930. Terdapat 3 tahapan
dalam gaya guling, yaitu:
 Awalan. Tahap awalan, arah dan sudut yang digunakan memiliki kesamaan dengan gaya
guling sisi atau western roll. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan saat melompat, maka
awalan dilakukan dari samping kiri. Begitu juga sebaliknya. Atlet dibebaskan memilih kaki yang
mana yang akan dijadikan tumpuan. Dapat disesuaikan dengan kaki yang paling dominan digunakan.
 Tumpuan. Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang paling dekat dengan
tiang mistar. Dengan kata lain, kaki bagian dalam atau bebas diayunkan ke arah depan atas. Tahap ini
sangat penting karena akan berpengaruh pada maksimal atau tinggi tidaknya lompatan yang akan
dihasilkan. Jika melakukan kesalahan, makan akan menyebabkan tubuh jadi tidak seimbang dan
terjatuh.
 Saat Melayang dan Pendaratan. Saat melompat dengan menggunakan tumpuan kaki, tubuh
akan melayang di udara melampau tiang mistar. Kemudian, badan telungkup dan sejajar dengan tiang
mistar diikuti dengan kaki mengangkat. Sementara itu, kaki yang bukan menjadi tumpuan, kepala,
dan lengan yang sejajar dengan kaki diayunkan terlebih itu. Caranya yaitu dengan posisi kepala lebih
rendah daripada pinggul diikuti dengan berguling ke kanan lalu meluncur ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai