Anda di halaman 1dari 29

MK : Biologi Dasar Manusia

KODE MK :
POKOK BAHASAN : Panca Indra
1. Panca Indra Penglihatan/Mata
2. Panca Indra Pendengaran/Telinga
3. Panca Indra Pengecapan/Lidah
4. Panca Indra Penciuman/Hidung
5. Panca Indra Perabaan/Kulit
PERTEMUAN :
WAKTU : MENIT

PANCA INDRA

A. Indra Penglihatan (Mata)


Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.

1. Anatomi Mata
a. Orbita
Orbita adalah rongga yang berbentuk piramid dengan basis di depan dan apeks di
belakang.

Biodas_Panca Indra Page 1


b. Kelopak Mata
Kelopak Mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak Mata
secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin,
debu dan cahaya yang sangat terang.
c. Bulu Mata
Bulu Mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan
berpungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (
penghalang). Kelenjar kecil menghasilkan bahan berminyak yang mencegah
penguapan air mata.
d. Kelenjar lakrimalis
Kelenjar Lakrimaris terletak diuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilakan air mata yang ecer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung
melalui dua duktus lakrimaris, setiap duktus memiliki lubang diujung kelopak
mata atas dan bawah, didekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban
dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang farikal-fartikal kecil yang
masuk kemata. Selai itu, mata kaya akan anti body yang membantu mencegah
terjadinya infeksi.
e. Bola mata
Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:
Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi aqueus humor
yang merupakan sumber energy bagi struktur mata di dalamnya. Segmen
anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian (bilik anterior : mulai dari
kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa).
Dalam keadaan normal, aqueus humor di hasilkan di bilik posterior, lalu
melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata
melalui saluran yang terletak di ujung iris.
Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina,
berisi vitreus humor yang membantu menjaga bentuk bola mata
f. Sklera
Lapisan paling luar dan kuat dinamakan sklera bagian “putih”mata.
g. Uvea

Biodas_Panca Indra Page 2


h. Retina/selaput jala
Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang
bola mata, berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
cahaya yang masuk melalui kornea di teruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah
cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah
pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk
akan lebih banyak, jika di lingkungan sekitar terang, maka cahaya yang masuk
lebih sedikit. Ukuran pupil di control oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan
menutup iris.
Retina terdiri dari 3 lapisan sel :
• Lapisan neuraepithelium
• Lapisan sel bipolar
• Lapisan sel ganglion
i. Aqueous Humor
Aqueous humor merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa
dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan
bagi lensa dan kornea di hasilkan oleh prosesus siliaris. Fungsi aqueous humor
adalah penyokong dinding bola mata dengan member tekanan dari dalam dan
memberi makan pada lensa serta membuang produk metabolisme karena lensa
tidak memiliki pembuluh darah.
j. Vitreus Humor
Vitreus humor merupakan gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di
depan retina (mengisi segmen posterior mata).
k. Lensa
Lensa adalah badan bikonveks yang transparan dan terletak di belakang iris, di
dekat corpus vitreum, dan di kelilingi oleh prosesus siliaris dengan merubah
bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina.

2. Persyarafan
Ada beberapa saraf otak yang memiliki hubungan dengan mata : untuk
penglihatan, gerakan mata, reaksi pupil pengangkatan kelopak mata dan penutupan
kelopak mata. Hubungan batang otak memungkinkan koordinasi gerakan mata.

Biodas_Panca Indra Page 3


Mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot bekerja sama
menggerakan mata. Setiap otot di rangsang oleh saraf cranial tertentu. Tulang orbita
yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya, yaitu :
Saraf optikus membawa gelombang saraf yang di hasilkan di dalam retina ke
otak
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan
merangsang otot pada tulang orbita

3. Vaskulariasi mata
Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,
sedangkan darah dari mata di bawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh
darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

4. Mekanisme Melihat
Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat.

5. Kelainan / penyakit mata


Miopi
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang di sebabkan oleh bola mata yang
terlalu panjang, sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan
jatuh di depan retina pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang
jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jarak nya dekat. Untuk cacat seperti
ini penderita dapat ditolong dengan lensa cekung (-), miopi biasa terjadi pada
anak-anak
Hipermetropi
Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa
yang disebabkan kornea bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh
di belakang retina. Penderita Hipermetropi dapat di tolong dengan menggunakan
lensa cembung (+)

Biodas_Panca Indra Page 4


Presbiopi
Presbiopi atau cacat mata tua,di sebabkan karena proses penuaaan yang disebab
kan karena elastisitas lensa berkurang.penderita presbiopi dapat di bantu dengan
lensa rangkap
Astigmatisma
Merupakan kelainan yang di sebabkan bola mata atau lensa permukaan lensa
mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama. Sehingga fokus nya tidak sama,
akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama ( kecembungan
kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak terfokus / kabur ).
Penderita astigmatisma dapat di tolong dengan kaca mata silindris yaitu yang
mempunyai beberapa fokus.
Katararak
Katarak adalah cacat mata yaitu buram nya dan berkurang nya elastisitas nya
lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pandangan akan
menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang
Hemaralopi
Disebut juga rabun senja. Hemaralopi disebab kan karena kekurangan vitamin A,
karena tidak terbentuk rodhopsin dalam jumlah optimal. Akibat nya dalam
kondisi remang-remang ( senja ) sel batang tidak mampu menerima rangsang
cahaya secara optimal
Kelainan mata yang lain:
• xeroftalxni = kornea mata menjadi kering dan bersisik
• keratomealasi = kornea manjadi putih & rusak
• tumor orbita = tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (
tempat bola mata )sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot
mata, syaraf mata& kelenjar air mata
• keratitis = merupakan kelainan akibat terjadi nya infiltrasi, sel radang
pada kornea yang akan mengakibat kan kornea menjadi kerut.
• sindrom mata kering = mata sering gatal dengan sensasi rasa seprti
terbakar, panas,dan pedih. Mata berwarna merah & berair. Pandangan
terasa kabur namun sering membaik dengan kedipan, sering timbul rasa
tidak nyaman setelah membaca, menghadap layar komputer, tv. Sindrom

Biodas_Panca Indra Page 5


mata kering bisa di sebabkan karna berbagai hal diantara nya :
berkurangnya lappisan lemak, sehingga menyebabkan air mata menguap
lebih cepat (pada usia lanjut ), iklim yang kurang bersahabat, terlalu lama
berada di ruangan ber-AC & asap rokok serta pemakaian lensa kontak
yang dapat menyerap lapisan air mata sehingga menyebabkan deposit
protein di permukaan lensa, dan penggunaan obat-obatan kronis seperti
tiroid atau obat alergi.

DAFTAR PUSTAKA

Prof Dr Raven P , H.Blumenthal Louise.2007.atlas anatomi.Djambatan : Jakarta


Susilowarno Gunawn,2008.Biologi SMA/MA.Media press.Jakarta

Biodas_Panca Indra Page 6


B. Indra Pendengaran (Telinga)

1. Anatomi Pendengaran
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah
meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga
dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak
untuk diolah. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan
untuk keseimbangan.

a) Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga luar
(meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani), bagian
telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau
gelombang bunyi sehingga menyebabkan bergetarnya membran tympani. Meatus
akustikus eksternus terbentang dari telinga luar sampai membrane tympani.
Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang sedikit sempit dengan
dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh tulang rawan elastis
dan sisanya dibentuk oleh tulang rawan temporal. Meatus dibatasi oleh kulit
dengan sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang

Biodas_Panca Indra Page 7


telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin
tubuler yang berkelok-kelok yang mennnghasilkan zat lemak setengah padat
berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen
berfungsi menangkap debu dan mencegah infeksi.
Pada ujung dalam meatus akustikus eksternus terbentang membrane
tympani. Dia diliputi oleh lapisan luar epidermis yang tipis dan pada permukaan
dalamnya diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi
terdapat jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin
serta fibroblast. Pada kuadran depan atas membran atas tympani tidak
mengandung serabut dan lemas, membentuk membran shrapnell.

b) Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang
temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus (tulang
martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiganya saling
berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat pada permukaan
dalam membran tympani, sedangkan bagian kepalanya berhubungan dengan
inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes. Stapes berhubungan dengan
membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam, yang disebut fenestra
ovalis (tingkap jorong/ fenestra vestibule). Di bawah fenesta ovalis terdapat
tingkap bundar atau fenesta kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut
membran tympani sekunder.
Biodas_Panca Indra Page 8
Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada
lamina propria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan.
Dalam telinga tengah terdapat dua otot kecil yang melekat pada maleus dan
stapes yang mempunyai fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan stapes diliputi
oleh epitel selapis gepeng.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran
eustachius(tuba auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
antara kedua sisi membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut
menganga atau ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras,
membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk mencegah pecahnya membran
tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba auditiva membuka dan udara akan
masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan
yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran tympani.

c) Telinga Dalam (Labirin)


Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian
rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-
saluran membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi cairan endolimfe
sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada labirin membranosa
disebut labirin tulang (labirin osseosa). Labirin tulang berisi cairan perilimfe.
Rongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan dari rongga subarachnoid
selaput otak, sehingga susunan peri limfe mirip dengan cairan serebrospinal.
Labirin membranosa dilekatkan pada periosteum oleh lembaran-lembaran
jaringan ikat tipis yang mengandung pembuluh darah. Labirin membranosa
Biodas_Panca Indra Page 9
sendiri tersusun terutama oleh selapis epitel gepeng dikelilingi oleh jaringan-
jaringan ikat. Labirin terdiri atas tiga saluran yang kompleks, yaitu vestibula,
kokhlea (rumah siput) dan 3 buah kanalis semisirkularis (saluran setengah
lingkaran).
Vestibula merupakan rongga di tengah labirin, terletak di belakang
kokhlea dan di depan kanalis semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan
telinga tengah melalui fenesta ovalis (fenestra vestibule). Vestibule bagian
membran terdiri dari dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus
dan utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai
indra keseimbangan statis (orientasi tubuh terhadap tarikan gravitasi). Sel-sel
reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang didampingi oleh sel-sel
penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran yang mengandung
butir-butiran kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit. Perubahan
posisi kepala yang menimbulkan tarikan gravitasi, menyebabkan akan
menyampaikan impuls saraf ke cabang vestibular dari saraf vestibulokokhlear
yang terdapat pada bagian dasar sel-sel tersebut, yang akan meneruskan impuls
saraf tersebut ke pusat keseimbangan di otak.
Kanalis semisiskularis merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di atas
belakang vestibula. Salah satu ujung dari masing-masing saluran tersebut
menggembung, disebut ampula. Masing-masing ampula berhubungan dengan
utrikulus. Pada ampula terdapat Krista akustika, sehingga organ indra
keseimbangan dinamis (untuk mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan
respon terhadap gerakan). Seperti pada vestibula sel-sel reseptor dalam krista
akustika juga berupa sel-sel rambut yang didampingi oleh sel-sel penunjang,
tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh
gerakanendolimfe. Ketika kepala bergerak akibat terjadinya perputaran tubuh,
endolimfe akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-sel rambut menerima
ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Sebagai responnya,
otot-otot berkonsraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada posisi
yang baru.
Kokhlea membentuk bagian anterior labirin, terletak di depan vestibula.
Berbentuk seperti rumah siput, berupa saluran berbentuk spiral yang terdiri dari 2
¾ lilitan, mengelilingi bentukan kerucut yang disebut mediolus. Penampang
Biodas_Panca Indra Page 10
melintang kokhlea menunjukkan bahwa kokhlea terdiri dari tiga saluran yang
berisi cairan.
Tiga saluran tersebut adalah:
1. Saluran vestibular (skala vestibular): di sebelah atas mengandung
perilimfe, berakhir pada tingkap jorong.
2. Saluran tympani (skala tympani): di sebelah bawah mengandung perilimfe
berakhir pada tingkap bulat.
3. Saluran kokhlear (skala media): terletak di antara skala vestibular dan
skala tympani, mengandung endolimfe.
Skala media dipisahkan dengan skala vestibular oleh membran
vestibularis (membran reissner), dan dipisahkan dangan skala tympani oleh
membran basilaris. Pada membran basilaris inilah terdapat indra pendengar,
yaitu organ corti. Sel reseptor bunyi pada organ ini berupa sel rambut yang
didimpingi oleh sel penunjang. Akson-akson dari sel-sel rambut menyusun diri
membentuk cabang kokhlear dari saraf vestibulokokhlear (saraf kranial ke
VIII) yang menghantarkan impuls saraf ke pusat pendengaran/ keseimbangan
di otak.
Getaran suara dapat sampai pada organ corti melalui lintasan sebagai
berikut: Getaran suara memasuki liang telinga menekan membran tympani
melintas melalui tulang-tulang pendengaran menekan tingkap jorong
Menimbulkan gelombang pada jaringan perilimfe menekan membran
vestibularis dan skala basilaris merangsang sel-sel rambut pada organ corti. Di
sinilah mulai terjadi pembentukan impuls saraf.

Biodas_Panca Indra Page 11


2. Mekanisme Pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang


telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran
Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam
saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan
menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.
Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ
Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di
dalam otak melalui saraf pendengaran.
Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran
setengah lingkaran membesar dan disebutampula yang berisi reseptor, sedangkan
pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus
maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam
ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung
gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam
utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut
bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan
dikirim ke otak

3. Kelainan Telinga
Radang telinga (otitas media)

Biodas_Panca Indra Page 12


Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga,
demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah.
Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga
berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
Motion sickness
Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan
gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus
menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik
darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat
dingin dan pusing.
Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli
konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran
pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi
bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea
khususnya pada organ korti.
Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut
othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi
dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan
pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga
telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh
hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir.
Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan
gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang
serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air
hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang
telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi.
Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan
kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang
dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya
tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi
alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara
adekuat.
Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul
dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan

Biodas_Panca Indra Page 13


ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran
darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya
menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun,
tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali
mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-
oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan.
Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.
(medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita
ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain.

Daftar Pustaka

Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC Junquiera, L.C. dan
Carneiro. J. 1980. Basic Histology. Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982.
Jakarta: EGC. Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA. Tenzer, A. 1998.
Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang

Biodas_Panca Indra Page 14


C. Indra Pengecap/Perasa (Lidah)

1. Anatomi dan Fisiologi

Pengecapan adalah fungsi utama dari taste bud (Sensasi pengecapan) yang ada
di dalam rongga mulut, dan organ yang berhubungan dengan indera pengecap adalah
lidah. Indera pengecap berkaitan dengan selera makan. Rasa makanan diterima oleh
sel reseptor (sel pengecap) yang terutama terletak di lidah.
Lidah terletak pada dasar mulut dan memiliki 2 kelompok otot yaitu :
• Otot intrinsik untuk melakukan gerakan halus
• Otot ekstrinsik untuk mengaitkan lidah pada daerah sekitarnya dan melakukan
gerakan-gerakan kasar seperti mengunyah dan menelan.
Lidah mempunyai tonjolan-tonjolan yang disebut papillae, tempat sel pengecap
berada. Papillae lidah ada 4 macam, yaitu:
1) Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang
terletak pada bagian dasar lidah. Pappilae sirkumvalata adalah jenis pappilae
yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan seperti parit .
pappilae ini terdudun berjejer membentuk huruf V pada belakang lidah.
Biodas_Panca Indra Page 15
2) Pappilae fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan
berbentuk jamur.
3) Pappilae filiform, adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah putting-putting
pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata
dan fungiforum. Pappilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh
daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan
farinx juga bermuatan putting-putting pengecap.
4) Pappilae Vallatae, sebagai pembantu memegang makanan saat terjadi proses
pengunyahan.

2. Sensasi indra Pengecap

Pada umumnya terdapat empat sensasi utama dari pengecapan: asin, asam,
manis, dan pahit. Keempat rasa tersebut kecenderungannya terletak di daerah-daerah
khusus pada lidah. Rasa manis dan asin terletak terutama pada ujung depan lidah, rasa
asam pada 2/3 bagian samping lidah, dan rasa pahit di bagian belakang lidah.
Impuls pengecap (sensasi rasa) dari 2/3 bagian depan lidah dibawa oleh saraf
korda timpani cabang dari nervus fasialis, sedangkan sensasi pengecap dari 1/3 bagian
depan lidah dibawa oleh saraf lingualis cabang dari nervus glossofaringeus. Serabut
aferen berakhir di nukleus gustatorius pada medulla (batang otak) sebagai pusat
pertama untuk integrasi dan perjalaran impuls kecap. Dari area ini dihubungkan ke
beberapa daerah di regio otak lainnya seperti hipotalamus ( berperan dalam sensasi
kenyang dan lapar), sistem limbik (unsur afektif), talamus dan korteks ( pusat asosiasi
untuk membedakan berbagai rasa).

Biodas_Panca Indra Page 16


3. Fungsi Lidah
• Menunjukkan kondisi tubuhSelaput lidah manusia dapat digunakan sebagai
indikator metabolism tubuh, terutama kesehatan tubuh manusia.
Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju
kehijauan adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas
tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung,
jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan
kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak
lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang
menyebabkan statis darah.
Bentuk Lidah
Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi
(kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin
parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan
gangguan ginjal dan limpa kaku ,menandakan masuk angin panjang,adanya
akivitas panas pada jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan
jantung
• Membasahi makanan di dalam mulut
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
• Mengecap atau merasakan makanan
• Membolak-balik makanan
• Menelan makanan
• Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

4. Gangguan Pada Lidah


Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi
virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau
sifilis tahap awal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem
kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak
berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker.

Biodas_Panca Indra Page 17


Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh
makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di
dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet..
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan
mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab
yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan
pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun
sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan
dikelilingi pita putih tebal.
Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu
ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit
dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan.
Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada
syaraf.
Burning Mouth Syndrome : (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat sering
pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering terkena adalah
lidah m(nyeri pada lidah disebut glossodynia).
Sariawan
Sariawa atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit
mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini
adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan /
minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa juga
disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat
kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai
pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker

Biodas_Panca Indra Page 18


Makroglosia
Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang
mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan
tumbuh - kembang seperti sindroma dowm. Pembesaran lidah ini bisa juga
sebagai akibat dari tumor (hernangioma atau limfangioma), penyakit metabolik
(seperti amilodosis primer) atau gangguan endokrin (seperti halnya akromegali
ataupun kretinisme)
Mikroglosia
mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah
yang berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah
Lidah dengan Fisura (Scrotal Tongue)
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau
dalam tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat
menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa
mengakibatkan iritasi
Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke
belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan
berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang
bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.

Daftar Pustaka

Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC


Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi. Jakarta: EGC
Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.
Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.
Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.

Biodas_Panca Indra Page 19


D. Indra Peraba (kulit)

1. Anatomi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan
organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh
dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi
melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara
terus menerus keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi
dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen
melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari
Kulit tersusun dari tida apisan, yaitu: epidermis, dermis, dan jaringan subkutan.
a. Epidermis

Biodas_Panca Indra Page 20


Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri
dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans
dan merkel. Fungsi epidermis adalah proteksi barier, organisasi sel, sintesis
vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit)
dan pengenalan alergen (sel Langerhans). Epidermis terdiri atas lima lapisan
(dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
1) Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas
dan berganti.
2) Stratum Lusidum. Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit
tebal telapak kaki dan telapak tangan.
3) Stratum Granulosum. Mengandung protein kaya akan histidin.
4) Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan
tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan
penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap
efek abrasi.
5) Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis
yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis
secara konstan. pidermis diperbaharui setiap 28 hari. Merupakan satu
lapis sel yang mengandung melanosit.

b. Dermis

Biodas_Panca Indra Page 21


Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Dermis terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan papiler; tipis
mengandung jaringan ikat jarang, dan lapisan retikuler; tebal terdiri
dari jaringan ikat padat. Fungsi dermis adalah struktur penunjang,
suplai nutrisi dan respon inflamasi.

c. Hipodermis/Subkutan

Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan
lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar
dengan jaringan di bawahnya. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk
regenerasi. Fungsi Subkutis /hipodermis adalah melekat ke struktur dasar, isolasi
panas dan cadangan kalori.

Biodas_Panca Indra Page 22


2. Fungsi Kulit
a) Perlindungan
Kulit yang menutupi sebagian besar tubuh memiliki ketebalan sekitar 1 atau 2 mm
saja, padahal kulit memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap invasi
bakteri dan benda asing lainnya. Kulit tangan dan telapak kaki yang menebal
memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap pengaruh trauma yang terus
menerus yang terjadi pada daerah tersebut.
b) Sensibilitas
Ujung-ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk
memantau secara teru-menerus keadaan lingkungan di sekitarnya. Fungsi utama
reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan ringan dan
tekanan (atau sentuhan yang berat). Berbagai ujung saraf bertanggung jawab untuk
bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda. Meskipun tersebar ke seluruh tubuh,
ujung-ujung saraf lebih konsentrasi pada sebagian daerah dibandingkan daerah
lainnya. Contohnya yaitu ujung-ujung jari tangan jauh lebih terinervasi ketimbang
kulit pada bagian punggung tangan
c) Keseimbangan air
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan demikian
akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal
tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan.
d) Pengaturan suhu
Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolism
makanan yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang terutama lewat kulit.
Tiga proses fisik yang terlibat yaituradiasi (pemindahan panas ke benda lain yang
suhunya lebih rendah dan berada pada suatu jarak tertentu), konduksi (pemindahan
panas ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh),
dankonveksi yang terdiri atas pergerakan massa molekul udara hangat yang
meninggalkan tubuh. Evaporasi dari kulit akan membantu kehilangan panas lewat
konduksi. Panas dihatarkan lewat kulit ke dalam molekul-molekul air pada
permukaan sehingga air tersebut mengisat. Air dari permukaan kulit dapat berasal
dari perspirasi yang tidak terasa, keringat ataupun lingkungan. Pengeluaran
keringat merupakan suatu proses yang digunakan kulit untuk mengatur laju
kehilangan panas
Biodas_Panca Indra Page 23
e) Produksi vitamin
Kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang
diperlukanuntuk mensintesis vitamin D (kolekalsiferol). Vitamin D merupakan
unsure esensial untuk mencegah penyakitriketsia, suatu keadaan yang terjadi akibat
defisiensi vitamin D, kalsium serta fosfor dan menyebabkan deformitas tulang
(Morton, 1993).
f) Fungsi respon imun
Hasil penelitian terakhir (Nickoloff, 1993) menunjukkan bahwa beberapa sel
dermal (sel-sel Langerhans, interleukin-1 yang memproduksi keratinosit, dan
subkelompok limfosit-T) merupakan komponen penting dalam sistem imun.

DAFTAR PUSTAKA

Davenport, Joan. Patient Assessment:Integumentary System Chapter 51


Physical Assessment - Chapter 2 Integumentary System.
Ethel Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.Jakarta : EGC.

Biodas_Panca Indra Page 24


E. Indra Penciuman (Hidung)
1. Anatomi Hidung

a. Hidung Luar

b. Hidung Dalam

Biodas_Panca Indra Page 25


Biodas_Panca Indra Page 26
2. Persyarafan hidung

Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari
nervus etmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari nervus nasosiliaris, yang
berasal dari nervus oftalmikus. Saraf sensoris untuk hidung terutama berasal dari
cabang oftalmikus dan cabang maksilaris nervus trigeminus. Cabang pertama nervus
trigeminus yaitu nervus oftalmikus memberikan cabang nervus nasosiliaris yang
kemudian bercabang lagi menjadi nervus etmoidalis anterior dan etmoidalis posterior
dan nervus infratroklearis. Nervus etmoidalis anterior berjalan melewati lamina
kribrosa bagian anterior dan memasuki hidung bersama arteri etmoidalis anterior
melalui foramen etmoidalis anterior, dan disini terbagi lagi menjadi cabang nasalis
internus medial dan lateral. Rongga hidung lainnya, sebagian besar mendapat
persarafan sensoris dari nervus maksila melalui ganglion sfenopalatinum. Ganglion
sfenopalatina, selain memberi persarafan sensoris, juga memberikan persarafan
vasomotor atau otonom untuk mukosa hidung. Ganglion ini menerima serabut serabut
sensorid dari nervus maksila.Serabut parasimpatis dari nervus petrosus profundus.
Ganglion sfenopalatinum terletak dibelakang dan sedikit diatas ujung posterior
konkha media. Nervus Olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan
bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidup pada
mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.

3. Fungsi Hidung
Fungsi hidung terbagi atas beberapa fungsi utama yaitu :
a) Sebagai jalan nafas
Udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media
dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring, dan seterusnya. Pada
ekspirasi terjadi hal sebaliknya.
b) Alat pengatur kondisi udara
Mukus pada hidung berfungsi untuk mengatur kondisi udara
c) Penyaring udara
Mukus pada hidung berfungsi sebagai penyaring dan pelindung udara
inspirasi dari debu dan bakteri bersama rambut hidung, dan silia.
d) Sebagai indra penghidup

Biodas_Panca Indra Page 27


Fungsi utama hidung adalah sebagai organ penghidu, dilakukan oleh saraf
olfaktorius.
e) Untuk resonansi suara
Fungsi sinus paranasal antara lain sebagai pengatur kondisi udara, sebgai
penahan suhu, membantu keseimbangan kepala, membantu resonansi suara,
sebagai peredam perubahan tekanan udara, membantu produksi mukus dan
sebagainya.
f) Turut membantu proses bicara,
g) Reflek nasal.

4. Mekanisme Kerja indra penciuman


Reseptor Pembau adalah komoreseptor yang dirangsang oleh molekul –
molekul larutan dalam cairan hidung. Reseptor pembau merupakan reseptor jauh
(tele reseptor) karena lintasan pembauan tidak memiliki hubungan dalam
thalamus dan tidak terdapat di daerah proyeksi pada neocortex penciuman
Membrana offactoria terletak pada bagian superior rongga hidung. Di bagian
medical ia melipat keatas concana superior dan bahkan ada yang berada di concha
media. Pada setiap rongga hidung membrana olfactoria mempunyai luas
permukaan 2,4 cm. Organon olfacus terdapat di dataran medical concha nasalis
superior dan pada dataran septumasi yang berhadapan dengan concha masalis
superior. Saat seseorang menarik nafas maka sesibilirasa pembanya akan lebih
kuat karena letak organon olfacus disebelah atasnya. Sensai pembauan tergantung
pada konsentrasi penguapan, misalnya skatol (bau busuk pada facces) karena
konsentrasinya pekat maka baunya busuk
Impuls – impuls bau dihantarkan oleh filum olfactetorium yang bersinopsis
dengan cabang – cabang dendrit sel mitral dan disebut sinopsis glomerulus.
Neurit sel mitral meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area
medialis dan berakhir di dalam area. Pusat pembauan ada di uneus. Neurit –
beurit sel mitral mempunyai cabang – cabang yang menuju ke sel glanuta akan
mengadakan sinopso di sinopsi axomatis. Sebagian dari neurit – neurit sel mitral
berjalan dalam strialate ralis dan berakhir dalam incus, sebagian dari neurit
tersebut berjalan di dalam stria medialis dan berakg\hir di dalam area septialis

Biodas_Panca Indra Page 28


Jalannya impuls pembauan adalah sebagai berikut : Impuls – impuls bau
dihantarkan oleh filum olfactorium yang bersinopsi dengan cabang – cabang dari
dendrit sel mitral dan disebut siniopsis glomerulus. Neurit sel mitral
meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area medialis dan
berakhir di dalam area. Pusat pembauan ada di incus. Neurit – neurit sel mitral
berjalan dalam strialate ralis dan berakhir dalam incus

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.


Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.
Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.
Seksi Laboratorium Psikologi Faal, 2001, Petunjuk Praktikum Psikologi Faal, Yogyakarta :
Laboratorium Psikologi Faal Fakultas Psikologi UGM.
Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi. Jakarta: EGC

Biodas_Panca Indra Page 29

Anda mungkin juga menyukai