Travel

Menikmati Semangkuk Soto Bathok Kweni di Alkid

Hanya Rp 7 ribu saja, pengunjung sudah bisa menikmati semangkuk soto dengan topping daging sapi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Soto Bathok Kweni di Alun-alun kidul kota Yogyakarta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Banyak menu kuliner di kota Yogyakarta yang bisa dijadikan menu sarapan pagi ataupun makan siang.

Di antaranya adalah soto Bathok Kweni di Alun-alun kidul, kota Yogyakarta.

Soto Kweni murah meriah.

Hanya Rp 7 ribu saja, pengunjung sudah bisa menikmati semangkuk soto dengan topping daging sapi.

Uniknya, soto ini disajikan didalam bathok kelapa bukan mangkuk.

Baca: Potret Seekor Kucing dan Tukang Soto Ini Bikin Warganet Gemas

Penjual soto Bathok Kweni, Mujiyanto, mengatakan penyajian soto dalam bathok kelapa sengaja dilakukan.

Alasannya sederhana, untuk memberi kesan beda dibandingkan soto pada umumnya.

"Selain beda. Disajikan didalam Bathok juga membuat soto akan panas lebih lama," katanya, Selasa (30/10/2018)

Secara keseluruhan, soto Bathok Kweni tak jauh berbeda dengan soto kebanyakan.

Terdiri dari nasi, kecambah (taoge), seledri, kuah segar dan daging sapi.

Bagi yang tidak suka dengan daging sapi, soto Bathok Kweni juga memiliki banyak variasi daging.

Bisa diganti menggunakan daging ayam, Iga ataupun ceker ayam.

"Tergantung selera masing-masing," ungkap dia.

Baca: Kuliner Unik Jogja, Ada Pizza Super Murah di Kedai Naninu

Meskipun murah, cita rasa soto Bathok Kweni tak mengecewakan.

Rasanya gurih, dan kuahnya segar.

Apalagi dengan suguhan teh hangat di pagi hari.

Soto Bathok Kweni di Alun-alun kidul kota Yogyakarta.
Soto Bathok Kweni di Alun-alun kidul kota Yogyakarta. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Bisa menjadi menu sarapan alternatif yang cukup ekonomis.

Soto Bathok Kweni buka dari pagi sekira pukul 06.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB.

Hari Jumat gratis

Mujiyanto, penjual soto Bathok Kweni berdagang tak melulu bicara soal keuntungan.

Baginya, bekerja adalah beribadah.

Dalam beberapa kesempatan, di hari Jumat ia mengaku sengaja menggratiskan soto yang ia jajakan.

Alasannya, karena ia ingin memberikan sedekah terbaik kepada Tuhannya.

Baca: Menikmati Soto Sumsum Terbesar dan Terpanjang di Yogyakarta ala Rumah Makan Omah Mariam

"Besok jumat, Insya Allah, [sedekah Jumat berjamaah], kami lakukan disini [alun-alun kidul]," tuturnya.

Diketahui, selain sebagai penjual soto, Mujiyanto juga tergabung dalam komunitas sedekah Jumat berjamaah (SJB).

Ia mengaku membawahi komunitas SJB wilayah DIY - Jawa Tengah.

Sedekah Jumat berjamaah, menurut Mujiyanto merupakan gerakan anti riba.

Gerakan ini diikuti oleh orang-orang yang sudah hijrah dan tak mau lagi makan uang riba.

SJB, kata Mujiyanto banyak melakukan aksi sosial.

Antara lain, melakukan kunjungan dan berbagi kepada para penghuni lapas di 31 Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang ada di DIY- Jateng.

"Kita datang mengunjungi ke lapas-lapas, kita berbagi dan disana kita melakukan kajian," terang dia.

Baca: Yeni Merasa Hidupnya Dimudahkan karena Rajin Sedekah Kasih Sayang

Selain kunjunguan lapas, sambung Mujiyanto, di SJB, ada juga program forum kepedulian masyarakat marjinal.

Aksi nyata dari forum ini, menurutnya, membagikan-bagikan nasi ataupun sesuatu kepada kaum pinggiran.

"Kita sangat peduli kepada mereka yang belum beruntung, yang hidup di pinggiran kota," ucap Mujiyanto.

Program selanjutnya dari SJB, ada juga forum rumah singgah Al-Quran, tempat dimana masyarakat bisa belajar tentang kitab suci umat Islam.

Lanjutnya, ada pula forum komunikasi terapis Indonesia.

"Para anggota belajar tentang terapi. Untuk kesehatan bagi diri sendiri maupun keluarga," tuturnya.

Dan terakhir, masih menurut Mujiyanto, komunitas sedekah Jumat berjamaah juga memiliki forum komunikasi umrah Indonesia (FKUI).

Forum ini menurutnya sebagai hasil dari para anggota yang sudah bersungguh-sungguh melakukan sedekah di jalan Tuhan.

"Sedekah itu kan seperti transaksi kita kepada Allah SWT. Kita siapkan sedekah terbaik. Maka yakin, kita juga akan mendapatkan balasan yang terbaik," ungkap Mujiyanto.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved