Headline
Apresiasi bagi Tim Indonesia
Hanya pemain tunggal Jonatan Christie yang sempat memperpanjang napas Indonesia setelah menaklukkan Li Shi Feng.
Hanya pemain tunggal Jonatan Christie yang sempat memperpanjang napas Indonesia setelah menaklukkan Li Shi Feng.
Jika wacana itu diterapkan, dikhawatirkan terjadi kekacauan dalam pengelolaan proyek pertambangan, adanya tumpang tindih pemanfaatan lahan, dan munculnya kerusakan lingkungan
KALI ini kita akan membahas tentang salah satu asmaul husna milik Allah SWT yaitu Al-Wahhab. Apakah makna dari Al-Wahhab dan mengapa Allah layak disebut Al-Wahhab?
Mari kita simak penjelasan berikut yang dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram.
Al-Wahhab berakar dari kata hibah yang berarti pemberian tulus tanpa berharap memperoleh imbalan dan tidak disertai kepentingan. Inilah perbedaan pemberian Allah dengan manusia.
Banyak manusia yang suka memberi, tetapi berapa banyak yang memberi dengan tulus? Bahkan, tidak ada manusia yang memberi kecuali pemberiannya mengandung kepentingan atau timbal balik yang menguntungkan, baik yang dapat dipetik seketika itu pula maupun yang baru diperolehnya di masa yang akan datang.
Ada kepentingan timbal balik yang bernuansa duniawi, seperti memberi agar dipuji, dicintai, dan dimuliakan sesama makhluk. Cobalah kita perhatikan masa-masa menjelang pemilu, pilkada, dan semacamnya.
Orang yang biasanya kikir sekalipun banyak yang tiba-tiba menjadi dermawan. Namun, tentu saja, kedermawanan itu dilatarbelakangi ambisinya untuk memenangkan perhelatan tersebut.
Baca juga: Asmaul Husna, Allah Al-Qahhar Yang Maha Mengalahkan Musuh
Ada pula pemberian dengan kepentingan atau timbal balik yang bernuansa ukhrawi. Ini derajat pemberian tertinggi yang bisa dicapai manusia, yakni memberi hanya untuk mendapatkan rida Allah SWT, bukan demi pahala, apalagi surga.
Semua itu, baik yang bernuansa duniawi maupun ukhrawi, bagaimana pun bentuknya tetaplah dianggap sebagai kepentingan atau timbal balik. Hanya ada satu sosok Yang Maha Memberi tanpa berharap ada kepentingan atau timbal balik. Siapa lagi kalau bukan Allah SWT yang salah satu asma-Nya ialah Al-Wahhab.
Sebut saja salah satu pemberian-Nya seperti napas. Sudah berapa banyak napas yang kita hirup dan embuskan sepanjang hidup ?
Dan berapa harga yang harus kita tebus untuk mendapatkannya? Napas yang tak terhitung jumlahnya kita peroleh secara cuma-cuma.
Bahkan, Allah SWT tidak memberikan napas agar setiap orang yang menghirup mengagungkan dzat-Nya. Dia tidak butuh diagungkan karena Dia-lah yang Maha Agung meski tak ada satu pun mahkluk yang mengagungkan-Nya. (OL-14)
Pembahasan asmaul husna kali ini yaitu As-Salam. Ini berarti Allah memiliki sifat Yang Maha Memberi Keselamatan. Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan asmaul husna As-Salam.
Allah merupakan namanya yang termasyhur dan paling agung. Lafal Allah biasanya disebut dengan ismu al jalalah atau lafdzu al jalalah.
Asmaul husna atau nama-nama terbaik Allah menjadi wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya.
Setelah asmaul husna yaitu Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, dan Al-Malik, kini kita membahas nama-Nya yang terindah yaitu Al-Quddus.
Di muka Bumi terdapat banyak raja. Namun mereka semua di bawah kekuasaan satu adiraja raja tertinggi ialah Allah subhanahu wa ta'ala. Istimewanya Maha Merajai atau Memiliki ini bersifat mutlak.
Keduanya berasal dari kata yang sama yaitu rahmah atau kasih sayang. Lantas apa yang membedakan Ar-Rahim dengan Ar-Rahman?
Kita mengetahui 99 nama-nama Allah terindah. Sebelumnya kita telah memahami keutamaan nama Allah. Kali ini kita mengenal lagi lebih dalam tentang nama Allah yang lain yaitu Ar-Rahman.
Copyright @ 2024 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved