JEMBER, RADARJEMBER.ID - Di ruangan yang menyerupai kamar, sebanyak 70 ekor gecko itu tertata rapi. Semua reptil sejenis tokek ini mendiami kotak putih berbahan plastik. Kotak-kotak itu kemudian ditata memanjang. Masing-masing tutup kotak dilengkapi dengan keterangan umur, jenis kelamin, dan jenisnya.
Puluhan gecko itu adalah milik salah satu pehobi sekaligus penjual gecko di Jember, Marcopolo. Berawal dari mencoba untuk memelihara sendiri, selanjutnya Marco memutuskan menjadi penjual. Dua hal yang membuat Marco memutuskan menjadi penjual yaitu karena teknik perawatannya yang relatif mudah dan lantaran warnanya yang eksotis.
-
Menurut Marco, hal yang wajib dalam merawat gecko adalah menyiapkan rumah. Setidaknya, sediakan kotak plastik. Setiap ekor menempati satu kotak. Tak boleh dicampur. Lalu, dilengkapi dengan air untuk keperluan minumnnya. “Sama seperti manusia, gecko juga perlu minum,” sambung Marco.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan, Marco hanya perlu menyiapkan jangkrik yang biasanya tersedia di kios pakan burung. Dalam sepekan, gecko hanya menghabiskan dua hingga tiga ekor jangkrik. Sebelum diberikan, biasanya Marco memberi makan dulu pada jangkrik-jangkrik itu berupa sayuran atau umbi-umbian. Agar jangkrik tersebut mendapat nutrisi yang kemudian masuk ke tubuh gecko. “Simpel sih makanannya. Karena memang hewan nokturnal,” tuturnya.
Kendati perawatannya sangat sederhana, Marco mengaku juga pernah punya pengalaman buruk. Gecko miliknya tiba-tiba mati. Namun, dia mengungkapkan, kasus gecko mati sangat minim. Sebab, selama ini Marco memberikan perawatan yang maksimal. “Yang penting perawatannya maksimal dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi,” tambahnya.
Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah membersihkan kandang secara teratur. Pembersihan itu dimulai dari membuang feses, serangga yang mati, dan kotoran lain yang ada di dalam kandang. Tujuannya untuk meminimalkan risiko serangan penyakit dan mencegah serangga berbahaya datang.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani
Editor: Mahrus Sholih
