Selasa, 7 Mei 2024

Ajaib! Dehidrasi dan Infeksi, Bayi Dibuang di Bantur Malang Bertahan Hidup

- Rabu, 31 Mei 2023 | 11:00 WIB
TANGGUH : Bayi laki-laki yang dibuang di Bantur Kabupaten Malang sempat telantar berhari-hari dalam kondisi dehidrasi dan infeksi. (Danang/Radar Malang)
TANGGUH : Bayi laki-laki yang dibuang di Bantur Kabupaten Malang sempat telantar berhari-hari dalam kondisi dehidrasi dan infeksi. (Danang/Radar Malang)

MALANG KABUPATEN – Nyawa bayi yang dibuang di Dusun Gunung Gebang, Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Senin Pagi (29/5), akhirnya bisa diselamatkan. Kondisi bayi laki-laki itu sudah membaik dan berada di Puskesmas Wonokerto hingga kemarin.

Walau tak diinginkan orangtuanya sejak dari dalam kandungan, bayi tersebut ajaib dan tangguh. Dia mampu bertahan hidup melawan maut. Padahal saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi kedinginan, dehidrasi, dan infeksi. Dia juga telantar di selokan.

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menjelaskan, bayi ditemukan warga dalam keadaan terbungkus kain merah. Yang menemukan perempuan bernama Kiptiyah. ”Berat bayi itu sekitar 2,800 gram dengan lingkar kepala 34 sentimeter,” ujarnya kemarin.

Pagi itu, Kiptiyah sedang pergi ke warung untuk membeli kue. Di tengah perjalanan dia mendengar suara rintihan bayi. Perempuan 60 tahun itu pun bergegas mendekati sumber suara. Akhirnya diketahui bahwa suara itu berasal dari bayi yang wajah dan badannya terbungkus kain merah.

Kondisi bayi itu sangat memprihatinkan. Usianya diperkirakan empat hari.  Wajahnya pucat. Suaranya lirih. Bahkan Ari-ari dan tali pusarnya masih menempel dengan kondisi sedikit membusuk. Kiptiyah langsung memanggil warga lain untuk membantu menyelamatkan bayi itu.

Pantauan Jawa Pos Radar Malang kemarin, bayi itu tampak tidur di baby stroller di Puskesmas Wonokerto, Jalan Raya Wonokerto, Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur. Dua polisi tampak ikut menjaga bayi tersebut lantaran banyak pengunjung yang ingin melihat maupun mengadopsi.

Kepala Puskesmas Wonokerto drg Putri Lestari mengatakan bahwa bayi malang itu sedang dalam perawatan.  ”Kemarin dibawa dua orang ke bagian pendaftaran. Kebetulan pas banyak pasien. Makanya jadi heboh, banyak yang memotret, lalu  kami amankan di dalam ruangan,” ujarnya.

Langkah pertama yang dilakukan hari itu adalah pemotongan tali pusar yang masih tersambung dengan plasenta. Kondisinya sudah infeksi. Setelah itu bayi dimandikan, dan lendir yang berada di dalam tubuhnya dikeluarkan.

Putri menjelaskan bahwa kondisi bayi saat itu memang memprihatinkan. Bayi itu dehidrasi dan kedinginan. Saat pertama tiba di Puskesmas, orok tersebut sama sekali tidak menangis. Baru menjelang magrib, bayi itu mengeluarkan tangisan dan membuat para perawat tenang.

-
AJAIB : Petugas Polsek Bantur dan Puskesmas Wonokerto bersama bayi yang ditemukan di selokan. (Danang/Radar Malang)

Namun Putri belum bisa memastikan apakah bayi itu sudah berada di dalam selokan selama empat hari, seperti yang diperkirakan masyarakat. ”Plasentanya memang sudah rusak dan hancur sebagian. Secara teori medis, bayi bisa bertahan dua sampai tiga hari tanpa minum. Mungkin pas hari terakhir itu ada keajaiban,” katanya.

Terkait banyaknya warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut,  pihak Puskemas menyerahkan semuanya ke pihak yang berwenang. Yang pasti, bayi itu masih membutuhkan perawatan karena infeksi. ”Kalau sudah sehat kita serahkan ke pihak kepolisian dan dinas sosial,” jelasnya. (pri/fat)

Editor: Yudistira Satya Wira Wicaksana

Tags

Terkini

X