MOSQUE//MASJID MELAYU LEBUH ACHEH DI PULAU PENANG

Masjid Melayu Lebuh Acheh dibangun pada tahun 1808 dibiayai oleh seorang saudagar asal Aceh bernama Tunku Syed Hussain Al-Aidid yang hijrah dan menetap di Pulau Penang Malaysia sejak tahun 1791, seorang saudagar rempah-rempah yang berhasil menjadi saudagar sukses.

Masjid Melayu Lebuh Acheh terletak di jalan Lebuh Acheh, George Town, menurut sejarah, saudagar sukses yang berasal dari Aceh bukan membangun masjid saja tetapi membangun kawasan pertokoan di sekitar Masjid Lebuh Acheh pada masanya, menjadi kawasan tersebut banyak dikunjungi wisatawan baik dari Malaysia, manca Negara dan dari Indonesia.

Pulau Penang merupakan Negara bagian Malaysia dengan penduduk mayoritas Islam, kawasan Masjid Melayu Lebuh Acheh pernah dijadikan tempat transit bagi para calon jemaah haji yang berasal dari Malaysia, Indonesia dan Thailand sebelum calon jemaah haji berangkat ke Mekah, Arab Saudi, yang terjadi awal abad 20 sewaktu moda transportasi ke Mekah masih menggunakan kapal laut.

Pernah ditutup pada masa perang dunia kedua tahun 1939-1945, kemudian dibuka kembali pada tahun 1949 sampai terakhir pada tahun 1976. Masjid Melayu Lebuh Acheh bisa menampung sekitar 500 jemaah, bentuk bangunan yang dirancang dengan konsep gaya Arsitektur Moorish beberapa ornamen yang dipadukan dari corak Cina, Mesir India.

Bangunan Masjid Lebuh Acheh sampai sekarang masih kokoh dan dirawat, merupakan Warisan Negara, dari luar terlihat menara tunggal bentuk menara diulang kembali dari bentuk yang dipakai tiang struktur sebagai penyangga bangunan Masjid.

Masjid Lebuh Acheh, dilengkapi fasilitas penunjang, tempat wudlu, sumur, kamar mandi, toilet, diarea belakang terdapat sebuah bangunan makam pendiri Masjid (Tunku Syed Hussain Al-Aidid).

George Town merupakan warisan dunia Unesco banyak bangunan yang berarsitektur yang sudah berusia tua, wisatawan yang berkunjung ke Penang melihat suasana penataan kota yang bagus, dan dikelola dengan rapih, street of harmony.

Posted using Partiko Android