25 Bencana Alam Melanda Kabupaten Bogor dalam Sepekan Terakhir

Selasa, 9 Februari 2021 | 19:37 WIB
VS
IC
Penulis: Vento Saudale | Editor: CAH
Sebuah alat berat mengangkut material longsor yang jatuh ke aliran Sungai Pesanggrahan, Raga Jaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Februari 2021. Longor disebabkan luapan sungai yang menggerus turap di bantaran sungai.
Sebuah alat berat mengangkut material longsor yang jatuh ke aliran Sungai Pesanggrahan, Raga Jaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Februari 2021. Longor disebabkan luapan sungai yang menggerus turap di bantaran sungai. (Antara)

Bogor, Beritasatu.com – Dalam satu pekan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat telah terjadi 25 kejadian bencana alam baik berupa banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan, fenomena yang terjadi saat ini merupakan fenomena La Nina, sehingga Kabupaten Bogor berpotensi besar masih diguyur hujan deras secara terus menerus hingga akhir bulan ini.

"Ada 25 bencana yang kami catat selama akhir pekan kemarin," ujar Dede, Selasa (9/2/2021).

Dari total 25 bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor, rincian terjadi di Kecamatan Megamendung, Cisarua, Ciawi, Tenjolaya, Sukajaya, Nanggung, Citeureup, Cijeruk, Jasinga, Dramaga, Ciampea, Tanjungsari, dan Cigombong.

Dede mengatakan, fenomena La Nina yang menyasar wilayah Kabupaten Bogor membuat BPBD Kabupaten Bogor siaga, dan memantau tujuh sungai besar yang berada di wilayah Barat, Timur, Selatan, Utara, dan Tengah.

"Ada 13 kecamatan yang terjadi bencana, 32 unit rumah mengalami rusak ringan, 18 unit rumah mengalami rusak sedang, 1 unit rumah rusak berat dan 2 ruas jalan sempat tertutup timbunan tanah longsor," ujarnya.

Saat ini BPBD Kabupaten Bogor terus melakukan antisipasi bencana, dan melakukan evakuasi kepada korban terdampak bencana.

"Untuk perkiraan besar kerugian masih kami dalam proses perhitungan," paparnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi bencana alam banjir bandang maupun longsor tersebut pihaknya terus memantau seluruh sungai besar seperti Sungai Ciliwung, Cisadane, Cibeet, Cikeas, Cileungsi, dan Cidurian.

"Ada tujuh sungai besar dan hulu sungainya yang kami monitor ketinggian debit airnya demi mengantisipasi timbulnya korban pada bencana alam tersebut," terangnya.

Dia menuturkan, pemantauan ketinggian debit air di tujuh sungai besar di atas melibatkan banyak relawan. "Statusnya ada yang siaga 3 seperti Sungai Ciliwung atau Siaga 2 seperti Sungai Cileungsi," katanya.

Meski demikian, tak ada korban luka apalagi jiwa pada bencana alam banjir bandang dan tanah longsor pada akhir pekan kemarin.



Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon