Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Spesies Katak Baru Ditemukan di Aarea PT Freeport Indonesia

  • Oleh ANTARA
  • 12 Juni 2021 - 19:00 WIB

BORNEONEWS, Timika - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan South Australian Museum yang didukung PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menemukan spesies katak jenis baru di Kabupaten Mimika, Papua.

VP Corcom PT Freeport Indonesia Riza Pratama dalam keterangan diterima ANTARA, Sabtu menyebutkan, spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata.

Ia mengatakan, penemuan spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal internasional Zootaxa 4903 (1): 117 – 126.

Diakui Riza, Nama lubisi diambil dari Dr. Rusdian Lubis yang waktu itu menjabat sebagai Senior VP untuk bidang lingkungan dan keselamatan kerja.

Penemuan spesies ini, menurut Riza, telah menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI sejak penelitian keanekaragaman hayati dilakukan pada tahun 1997.

Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm. Selain itu, katak ini juga terlihat kuat serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya.

Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka giginya terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya.

Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkeramannya.

Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna yang terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna coklat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki. Katak ini ditemukan hanya di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.

Dari publikasi media update PT Freeport Indonesia disebutkan, penelitian terhadap Litoria lubisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2006 oleh dua penulis dan peneliti, yakni Stephen Richards dari South Australian Museum dan seorang peneliti independen Burhan Tjaturadi yang telah bekerja di Tanah Papua sejak tahun 1999 saat bergabung dengan WWF dan Conservation International.

Berita Terbaru