SEKAYU, detiksumsel.com – Destinasi wisata pantai bongen, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Terutama masyarakat di Sekitar Sekayu dan Kabupaten Muba pada umumnya.
Tak heran jika pantai bongen yang muncul saat musim kemarau ini selalu ramai pengunjung. Seperti halnya, Rabu, 16 Agustus 2023 sore, ratusan warga meningkati indahnya sunses di Pantai Bongen Sekayu.
Tafriansyah tokoh pemuda Sekayu mengaku senang bisa menikmati indahnya Sunset di Pantai Bongen Sekayu, sore ini. “Indah pantainya, asyik jalan-jalan bersama keluarga,” kata Tafriansyah mantan anggota DPRD Muba ini.
Lebih lanjut Tafriansyah menambahkan, Pantai Bongen merupakan sebutan atau julukan dari masyarakat Palembang bagi Sungai Musi yang mengering.
Bongen adalah istilah lokal untuk menyebut pasir yang muncul di dasar Sungai Musi ketika air susut antara bulan Agustus hingga September di Kota Sekayu, Musi Banyuasin.
Menyusutnya air Sungai Musi di Kota Sekayu, Musi Banyuasin menimbulkan fenomena yang unik dan indah.
Di musim kemarau yang terjadi sekali setahun, hamparan pasir bak kilau mutiara dan jernihnya air berpadu menjadikan keindahan di mata masyarakat dengan pemadangan sunset yang tidak kalah indahnya dengan panorama di Pantai Kuta, Bali.
Dikala senja keemas-emasan dan angin sepoi-sepoi mengelus wajah, dikala itulah warga berbondong-bondong datang ke pantai bongen Muba tersebut untuk melaksanakan ritual untuk bersosialisasi.
Tradisi yang hanya bisa dijumpai satu kali dalam satu tahun ini memang berbeda dengan kebanyakan tradisi yang ada.
Mandi bongen berarti mandi dengan pasir, kedua kata tersebut berasal dari bahasa Sekayu, yaitu Mandi yang berarti Mandi, sedangkan Bongen artinya Pasir. Maka kebudayaan Mandi bongen adalah kebudayaan mandi dengan pasir masyarakat pesisir Sungai Musi Kota Sekayu di waktu Sungai Musi dangkal.
Kejadian ini terjadi dikarenakan mengeringnya air Sungai Musi, biasanya kita dapat melihat pemandangan tersebut di belakang rumah-rumah masyarakat Sekayu.
Dikala senja keemas-emasan dan angin sepoi-sepoi mengelus wajah, dikala itulah warga berbondong-bondong datang ke pantai bongen Muba tersebut untuk melaksanakan ritual untuk bersosialisasi.
