Jump to ratings and reviews
Rate this book

Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK

Rate this book
Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Namun, tanpa kegiatan berpikir dan penelitian serius, umat manusia tidak akan menemukan keutuhan pesan ilmiah Al-Qur'an dalam bidang tersebut. Seiring dengan kegiatan berpikir ini manusia dituntut memiliki kesadaran spiritual dan moral sehingga dia tidak akan tercerabut dari eksistensinya sebagai hamba Allah yang memiliki jiwa IMTAK (Iman dan Takwa). Pada praktiknya, kesadaran tersebut terwujud melalui keteguhan sikap pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hal ini tentu saja sangat relevan dengan karakteristik Al-Qur'an yang senantiasa mengakhiri ayat-ayat sainsnya dengan kata sejenis afala tadzakkaruun.

Buku ini merupakan kumpulan pemikiran para pakar sains dan teknologi dalam maupun luar negeri yang dirangkum dari hasil Seminar Internasional mengenai Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK. Dari buku ini Anda akan menemukan bagaimana Al-Qur'an dan As-Sunnah berbicara tentang IPTEK. Lebih jauh, buku ini mengajak umat Islam agar tidak menjauhi IPTEK, melainkan ikut berkiprah di dalamnya dan merebut kembali kemajuan yang dulu pernah diraih. Dengan begitu, umat Islam tidak hanya menjadi obyek teknologi yang kini dikuasai Barat, tetapi juga subyek yang mampu berdiri sejajar bahkan di depan mereka.

304 pages, Paperback

First published January 1, 1995

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Ahmad As Shouwy

1 book1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (31%)
4 stars
4 (25%)
3 stars
1 (6%)
2 stars
1 (6%)
1 star
5 (31%)
Displaying 1 of 1 review
Profile Image for Agus Dwi R.
137 reviews8 followers
December 17, 2014
Butuh waktu kira-kira seminggu supaya selesai baca buku ini, sebabnya di tengah2 merasa bosan dengan bahasanya yg sulit. Buku ini terdiri dari bab-bab yang masing2 ditulis (atau tepatnya, merupakan hasil artikel utk seminar IPTEK waktu itu) oleh ilmuwan yg berbeda. Yup, scientist, ato disebutnya disini pakar ilmiah dan IPTEK.

Pembahasan tiap bab pun berbeda-beda. Di awal-awal membahas tentang sejarah, perbandingan antara kisah-kisah yang diceritakan dalam Al Quran, dan keberadaan kisah2 itu di dalam sejarah. Misal, tentang nabi-nabi. Gw suka dengan bagian yg ini, karena memberi pengetahuan tentang cerita nabi. Beberapa poin yang gw catat.

- Islam percaya adanya nabi-nabi dan kitab terdahulu
- Musa, Isa, Muhammad berasal dari (merupakan keturunan) Ibrahim. Keturunan Ibrahim menjadi bangsa yang besar.
- Mengenai kisah Ibrahim, ada perbedaan antara yg diceritakan Quran dengan Taurat. Disebabkan karena penulisan Taurat tidak murni, melainkan ada bagian2 yg diubah oleh penulisnya sesuai kepentingannya. Di dalam Taurat, nama Ismail disingkirkan dan diganti oleh Ishak, padahal peran Ismail lebih besar. Ismail adalah nenek moyak Muhammad, fyi.
- Proses pencatatan Al Quran dan As Sunnah lebih teratur dan terjamin, karena benar2 dijaga, sementara untuk pesan Nabi Isa, atau pencatatan Injil banyak pesan yg hilang atau diubah. Sudah jamak diketahui, banyak versi Injil yg beredar, dan versi yg diakui ditetapkan pada Konsili Nicea.
- Anak2 Nabi Nuh adalah nenek moyang penduduk dunia, karena darinya kemudian menyebar ke Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah, dan Eropa.
- hal 78-85 berisi rangkuman kisah nabi

Kemudian masuk bab berikutnya tentang geologi, tentang gunung yang merupakan pasak, untuk menjaga keseimbangan bumi. Bab tentang geologi ini panjang, dan gw ga ngerti, dan bagian yg gw kurang suka. Kekurangan di bab ini di antaranya gambar2 yg jadi peraga ditaroh di belakang bab, jadi bikin repot baca penjelasan sementara mesti bolak-balik halaman.

Bab berikutnya membahas awan (proses terbentuknya) dan hujan, lalu tentang lebah dan struktur sarang lebah. Sama seperti sebelumnya, ga begitu ngerti, dan gambar ditaroh di belakang, jadi bikin susah. Bab berikutnya tentang kegaiban dalam masalah kandungan prematur (keguguran) bahasanya muter2.

Barulah di bab 12, gw kembali antusias. Pembahasan tentang teori evolusi menurut Al-Quran. Dan ini bagian yang penting, karena memberikan pencerahan atas pertanyaan2 yg pernah gw miliki.

Intinya, teori evolusi sesuai dengan Al-Quran, dalam hal penciptaan manusia, bumi, atau mahluk hidup. Kunci permasalahan adalah cara penafsiran. Orang2 yg kekeuh menolak teori evolusi menafsirkan Quran secara tekstual, word by word, dan akibatnya pikirannya lebih sempit. Sementara, penafsiran kontekstual turut memperhatikan perkembangan sains, dan terus melakukan tafsir ulang ketika ada pengetahuan baru. Beberapa poin penting yang mencerahkan.
- Manusia tidak berevolusi dari monyet, tapi kita punya satu nenek moyang yg sama, yg kemudian bercabang, ada yg jadi homonoide (manusia purba), dan ada yg jadi pongidae (apes)
- Adam bukanlah manusia pertama di bumi, melainkan dipilih (seperti halnya Allah memilih Muhammad dan nabi2 lain) sebagai khalifah untuk memimpin umat manusia.
- Adam juga tidak diciptakan di surga seperti yg kita kira, melainkan suatu tempat di bumi. Alasan: surga tidak mungkin dimasuki oleh syaitan, sedangkan disebutkan Adam tergoda oleh bisikan syaitan untuk memakan buah terlarang.

All in all, penjelasan tentang teori evolusi ini lebih masuk akal untuk dipahami. Allah menciptakan alam semesta tidak langsung jadi, tapi lebih melalui proses dan tahap yang berlangsung dalam waktu yg lama, bisa ribuan atau jutaan tahun. Ada beberapa golongan ilmuwan yg menyebut evolusi terjadi secara kebetulan, padahal itu justru bisa diartikan sebagai bukti kekuasaan Allah, karena ada proses2 dalam evolusi yg tidak (belum) bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan, seperti bagaimana dari mahluk sel satu bisa berkembang jadi bermacam spesies bersel banyak?

Sebagai penutup, dibahas bahwa Al Quran mendorong manusia untuk belajar, mengamati alam sekitar.

Buku ini terbit tahun 1995, 20 tahun yg lalu, dan gw baru baca sekarang. Kenapa ga dari dulu ya dibaca? Tapi di sisi lain, ini memberi harapan, ternyata 20 tahun yang lalu sudah ada jawaban yang bisa menjawab pertanyaaan2 tentang evolusi manusia.

-OoO-
Displaying 1 of 1 review

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.