JawaPos.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat sebanyak 2.463 bencana alam melanda provinsi Jateng selama 2017. Bencana itu terdiri dari angin puting beliung, banjir, kebakaran, hingga tanah longsor.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana menyebutkan kerugian akibat bencana di Jawa Tengah mencapai Rp 83 miliar sepanjang tahun 2017. Selain itu sedikitnya 61 nyawa melayang.
"Jawa tengah merupakan provinsi yang rawan bencana, yakni wilayah selatan gempa bumi yang berpotensi tsunami, tengah rawan longsor, utara banjir rob," kata Sarwa dalam rilisnya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/1).
Lebih rinci, Sarwa menyebutkan, pihaknya mencatat terjadinya bencana puting beliung sebanyak 490 kali, banjir 270 kali, kebakaran 600 kali, gempa bumi 11 kali, dan tanah longsor 1.091 kali.
Sarwa menambahkan, memasuki awal tahun, bencana seperti banjir dan longsor masih menjadi ancaman di sejumlah wilayah di Jateng. Hal tersebut dikarenakan adanya curah hujan tinggi yang masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Pihaknya pun mengaku telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana di 35 kabupaten/kota di Jateng. Dimana didapati 334 kecamatan rawan banjir dan 335 kecamatan rawan longsor.
"Pemetaan dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana. Sehingga upaya antisipatif bisa kita optimalkan untuk mengurangi jumlah kerugian," tandasnya.