Masalah Kulit

Kutu Rambut

dr. Marsita Ayu Lestari, 20 Feb 2024

Ditinjau Oleh dr. Marsita Ayu Lestari

Kutuan adalah infeksi parasit jenis Pediculus humanus capitis pada kulit kepala dan rambut. Kondisi ini menyebabkan adanya telur kutu di rambut disertai rasa gatal di kulit kepala.

Kutu Rambut

Kutu Rambut

Dokter spesialis

Dokter umum, dokter spesialis kulit dan kelamin.

Gejala

Gatal di kulit kepala, sensasi seperti ada yang menjalar di rambut atau kulit kepala, bintik merah atau luka di kulit kepala, gangguan tidur, telur kutu yang menempel pada rambut.

Faktor risiko

Usia 3 sampai 12 tahun, perempuan, jarang keramas, tinggal di hunian yang padat, menempati rumah yang kurang bersih.

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

Pengobatan

Obat, sisir serit, edukasi.

Obat

Pedikulisida topikal, obat minum.

Komplikasi

Impetigo, pioderma, anemia defisiensi besi, miasis, rasa malu, stres emosional.

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda kutu rambut.

Pengertian Kutu Rambut

Kutu rambut (pediculosis capitis) adalah infeksi parasit Pediculus humanus capitis pada kulit kepala dan rambut. Adanya kutu pada rambut dapat menimbulkan rasa gatal di kulit kepala.

Terdapat berbagai jenis kutu yang dapat menyerang manusia, seperti kutu rambut (Pediculus humanus capitis), kutu badan (Pediculus humanus), dan kutu kemaluan (Pthirus pubis).

Jika diperhatikan, kutu rambut dan kutu badan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kutu kemaluan.

Kutu rambut dapat terjadi pada siapa saja, terutama anak berusia 3 sampai 12 tahun. Bila tidak diobati dengan tepat, kutu rambut berisiko menyebabkan anemia defisiensi besi, infeksi bakteri pada kulit (impetigo), dan berbelatung (miasis).

Artikel lainnya: Cara Mengatasi Kutu Rambut pada Anak

Penyebab Kutu Rambut

Penyebab infeksi kutu rambut (pediculosis capitis) adalah serangga parasit Pediculus humanus capitis yang bertahan hidup dengan mengisap darah.

Siklus hidup kutu rambut meliputi telur kutu yang menetas menjadi larva (serangga yang belum dewasa). Selanjutnya, menjadi kutu dewasa yang umumnya berukuran sebesar biji wijen.

Setelah kawin, kutu betina dapat menghasilkan 6 telur dalam sehari. Bila telur itu menetas dan menjadi kutu dewasa, maka proses berkembangbiaknya akan tetap berlanjut. Kondisi ini menyebabkan jumlah kutu rambut menjadi banyak.

Kutu rambut tidak dapat terbang atau melompat. Secara umum, penularan kutu antarmanusia melalui kontak langsung rambut penderita dengan rambut yang kutuan.

Kutu rambut juga menyebar lewat penggunaan barang secara bersama dengan orang yang kutuan. Berbagi sisir, ikat rambut, topi, handuk, alas kasur, atau bantal berisiko menularkan kutu rambut. Selain itu, penularan dapat terjadi ketika berinteraksi selama bermain atau berolahraga.

Faktor Risiko Kutu Rambut

Berikut faktor yang dapat meningkatkan risiko kutu rambut (pediculosis capitis):

  • Berusia 3 sampai 12 tahun
  • Perempuan lebih sering terkena daripada laki-laki
  • Jarang keramas atau membersihkan rambut
  • Tinggal di hunian yang padat
  • Menempati rumah yang kurang bersih

Gejala Kutu Rambut

Gejala kutu rambut (pediculosis capitis) biasanya muncul 2–6 minggu setelah terpapar pertama kali. Berikut gejala adanya kutu rambut:

  • Gatal pada kulit kepala karena reaksi alergi terhadap air liur kutu.
  • Sensasi seperti ada yang menjalar di rambut atau kulit kepala.
  • Bintik merah atau luka di kulit kepala karena garukan.
  • Gangguan tidur karena kutu lebih aktif pada kondisi gelap.
  • Telur kutu yang menempel pada rambut.

Artikel lainnya: Benarkah Kutu Lebih Suka Rambut Bersih? Ini 4 Cara Penularannya

Diagnosis Kutu Rambut

Dokter akan menentukan diagnosis kutu rambut (pediculosis capitis) dengan menanyakan keluhan dan faktor risiko. Di samping itu, pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi keberadaan kutu dan telur kutu.

Pemeriksan pada rambut dan kulit kepala dengan bantuan sisir serit (sisir bergigi rapat), kaca pembesar, dan pencahayaan yang terang.

Selain itu, pemeriksaan dengan selotip untuk mengambil kutu dewasa dan memeriksanya di bawah mikroskop.

Pemeriksaan dengan lampu Wood juga membantu untuk mengidentifikasi telur kutu. Lampu Wood adalah alat untuk mendeteksi kelainan kulit dan rambut dengan sinar ultraviolet gelombang panjang.

Pengobatan Kutu Rambut

Kutu rambut tidak dapat hilang sendiri. Oleh karena itu, pengobatan kondisi ini diperlukan untuk menghilangkan seluruh kutu dan telur. Secara umum, cara menghilangkan kutu rambut adalah dengan obat pembasmi kutu dan sisir serit. 

Dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan bersama pasien atau keluarga. Beberapa cara menghilangkan kutu rambut, yakni:

1. Pedikulisida Topikal

Pedikulisida topikal merupakan obat pembasmi kutu rambut dengan cara dioleskan pada area tertentu. Obat ini dapat membunuh kutu, namun tidak begitu efektif membunuh telur kutu.

Obat topikal untuk membasmi kutu rambut meliputi Piretroid, Piretrin dan Piperonil Butoksida, Malathion 0,5%, Lindane 1%, dan Ivermectin 0,5%.

Kemungkinan efek samping dan aturan penggunaan obat akan dijelaskan oleh dokter yang merawat. Bila perawatan pertama kurang optimal, maka dianjurkan untuk menjalani perawatan kedua selama 7-10 hari setelah perawatan pertama.

2. Mengonsumsi Obat Minum yang Diresepkan Dokter

Obat minum yang diresepkan dokter untuk mengatasi kutu rambut adalah Ivermectin dan Sulfametoksazol-Trimetoprim. 

Ivermectin adalah obat antiparasit (anthelmintik) untuk mengobati kutu rambut. Semantara sulfametoksazol-irimetoprim adalah antibiotik untuk mengatasi kutu rambut.

Aturan mengonsumsi obat dan kemungkinan efek samping akan dijelaskan oleh dokter yang memeriksa. Penggunaan obat minum ini menjadi perhatian khusus, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.

3. Sisir Serit

Menyisir rambut yang basah dengan sisir serit merupakan cara untuk menghilangkan kutu secara mekanis.

Menyisir rambut basah dilakukan selama 15 sampai 30 menit atau lebih lama pada rambut yang lebat dan panjang. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap 2-3 hari selama beberapa minggu.

4. Perawatan mandiri di rumah

Penularan kutu rambut juga bisa ditangani dengan perawatan mandiri di rumah, seperti:

  • Orang yang kontak atau tinggal serumah dengan pasien sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
  • Benda yang dipakai oleh pasien (pakaian, handuk, dan alas kasur) dicuci dengan air panas (suhu 50-52°C) selama 30 menit.
  • Helm, topi, sisir, dan headphone dibersihkan dengan pedikulisida (zat untuk membasmi kutu) atau isopropil alkohol.
  • Karpet, lantai, bantal, dan area bermain dibersihkan dengan vacuum cleaner.
  • Menjaga kebersihan rambut dengan rajin keramas.
  • Gunakan obat pembasmi kutu sesuai anjuran dokter.

Ciri-ciri kutu rambut yang sudah hilang tidak dapat ditentukan dari hilangnya gejala. Karena pada beberapa kasus, kutu rambut tidak menimbulkan gejala. 

Sebaiknya periksakan diri ke dokter setelah menjalani terapi untuk menilai keberadaan telur kutu dan kutu rambut.

Beberapa literatur melaporkan bahwa minyak Australian eucalyptus dan Leptospermum petersonii (tanaman teh beraroma lemon) dapat dipertimbangkan sebagai alternatif obat pembasmi kutu rambut dan telur kutu.

Meski kedua tanaman itu memiliki bau yang khas, bukan berarti kutu mati karena baunya. Melainkan tanaman tersebut diduga mempunyai aktivitas untuk membunuh telur (ovicidal) dan kutu (pediculicidal).

Artikel lainnya: Cara Mengatasi Kutu Rambut pada Anak

Pencegahan Kutu Rambut

Upaya pencegahan infeksi kutu rambut (pediculosis capitis) adalah dengan mengendalikan faktor risiko atau cara penularannya. Berikut cara mencegah kutu rambut:

  • Menghindari kontak rambut dengan rambut yang kutuan.
  • Menghindari penggunaan benda pribadi secara bersama seperti sisir, topi, ikat rambut, dan handuk.
  • Rutin membersihkan helm, topi, headphone, dan sisir.
  • Membersihkan lantai, sofa, dan karpet dengan vacuum cleaner secara berkala.

Komplikasi Kutu Rambut

Berikut komplikasi kutu rambut yang mungkin terjadi:

  • Impetigo 
  • Pioderma (infeksi kulit oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus)
  • Miasis (infestasi belatung)
  • Anemia defisiensi besi
  • Malu dan menurunkan rasa percaya diri
  • Stres emosional

Kapan Harus ke Dokter?

Jika ada yang ingin ditanyakan seputar obat tidur Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter Spesialis Kulit atau Temu Dokter Spesialis Kulit di KlikDokter.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan kecantikan bisa dilakukan secara online.

Jika Kamu ingin membeli perawatan rambut, Kamu bisa beli dengan mudah dan cepat di KALStore. Yuk, download aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store sekarang juga!

  • Bragg BN, Wills C. Pediculosis. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470343/ Diakses 2 November 2023.
  • Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Infeksi Parasit. 2020. https://perdoski.id/article/detail/1701-infeksi-parasit Diakses 2 November 2023.
  • Science Direct. Pediculus Humanus Capitis. https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-biology/pediculus-humanus-capitis Diakses 2 November 2023.
  • Goldstein AO, Goldstein BG, Levy ML, Rosen T. Pediculosis capitis. Basow D, ed. UpToDate: UpToDate in Waltham, MA. 2023. https://medilib.ir/uptodate/show/4035 Diakses 2 November 2023.
  • Leung AK, Lam JM, Leong KF, Barankin B, Hon KL. Paediatrics: how to manage pediculosis capitis. Drugs in Context. 2022.
  • Madke B, Khopkar U. Pediculosis capitis: an update. Indian journal of dermatology, venereology and leprology. 2012.
  • Woodruff CM, Chang AY. More than skin deep: severe iron deficiency anemia and eosinophilia associated with pediculosis capitis and corporis infestation. JAAD Case Reports. 2019.
  • Al Ghadeer HA, Busaleh F, Albahrani HM, Albisher AM, AlHassan A, AlAmer HM, Alibrahim HM, Alherz AH, Al Muaibid AF, Aljubran TM, Albahrani Sr HM. Pediculosis is a risk factor for iron deficiency anaemia. Cureus. 2022.
  • Lesshafft H, Baier A, Guerra H, Terashima A, Feldmeier H. Prevalence and risk factors associated with pediculosis capitis in an impoverished urban community in Lima, Peru. Journal of Global Infectious Diseases. 2013.
  • Galassi F, Gonzalez-Audino P, Picollo MI. Head lice recognize and prefer head odor over foot and forearms odors. Journal of Medical Entomology. 2019.
  • Greive KA, Barnes TM. The efficacy of Australian essential oils for the treatment of head lice infestation in children: A randomised controlled trial. Australasian Journal of Dermatology. 2018.
  • Castelletti N, Barbarossa MV. Deterministic approaches for head lice infestations and treatments. Infectious Disease Modelling. 2020.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Pediculosis. https://www.cdc.gov/dpdx/pediculosis/index.html Diakses 2 November 2023.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Head Lice: Epidemiology & Risk Factors. https://www.cdc.gov/parasites/lice/head/epi.html Diakses 2 November 2023.
  • Nutanson I, Steen CJ, Schwartz RA, Janniger CK. Pediculus humanus capitis: an update. Acta Dermatovenerol Alp Panonica Adriat. 2008.
  • Al Aboud DM, Gossman W. Wood's Light. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537193/ Diakses 2 November 2023.
  • Kaeley N, Kaushik RM, Rajput R, Dhasmana R, Bhargava A. Orbital myiasis with scalp pediculosis and buccal abscess–An uncommon presentation. Journal of Clinical and Diagnostic Research: JCDR. 2017.