Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kucing sangat gesit dan fleksibel. Mereka dapat masuk ke tempat yang sempit dan melompat dari ketinggian yang tampaknya mustahil.

Alih-alih berakhir dengan cedera setelah melakukan lompatan berisiko itu, mereka selalu mendarat dengan keempat kaki mereka.

Bagaimana dan mengapa kucing menggunakan kakinya untuk saat jatuh dari ketinggian?

Dikutip dari Science ABC, Minggu (22/1/2023) ilmuwan abad ke-19 Etienne Jules Marey mencoba memahaminya dengan menjatuhkan kucing secara terbalik dan membuat serangkaian gambar menggunakan kronofotografi, yakni metode menangkap serangkaian fase gerakan.

Dengan bantuan teknik ini, ia menangkap fase gerakan jatuh kucing yang berurutan dan menerbitkan di jurnal Nature.

Hasil itu kemudian menunjukkan bahwa kucing melakukan apa yang disebut dengan refleks meluruskan. Kucing menggunakan kekuatan fisika untuk memutar tubuhnya dan menghindari cedera akibat jatuh bebas.

Baca juga: Mengapa Berang-berang Membangun Bendungan?

Sebelumnya, beberapa orang percaya bahwa saat kucing jatuh, ia akan mendorong tangan orang yang menjatuhkannya untuk membalik tubuhnya. Akan tetapi, pada foto Marey menunjukkan sebaliknya.

Kucing tak menunjukkan rotasi pada awal jatuh, melainkan membalik saat jatuh bebas. Ini berarti kucing memperoleh momentum sudut saat jatuh bebas.

Kendati hal itu menentang hukum fisika, namun menurut Hukum Gerak Newton, tidak ada benda yang dapat mengubah gerakannya kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya.

Jadi bagaimana kucing bisa menentang gaya fisika itu?

Pada awal jatuh, kucing terbalik dengan keempat cakar yang mengarah ke langit, sedangkan punggungnya menghadap ke tanah. Satu-satunya gaya yang bekerja pada kucing adalah gaya gravitasi yang arahnya vertikal.

Untuk memutar tubuhnya saat jatuh, kucing membutuhkan gaya eksternal yang bekerja ke arah lain, sehingga dapat membalik tubuh dan mengarahkan cakar ke tanah.

Baca juga: Mengapa Gurita Memakan Lengannya Sendiri?

Ilustrasi kucing terjatuh, kucing jatuh, kucing melompat.SHUTTERSTOCK / Ioan Panaite Ilustrasi kucing terjatuh, kucing jatuh, kucing melompat.

 

Akan tetapi, karena kucing mengambang di udara saat jatuh, tak ada gaya ektsternal yang dapat membantu kucing membalik.

Sebaliknya, kucing membantu dirinya sendiri dengan memutar otot tubuhnya untuk berputar.

Untuk melindungi tubuh dan menghindari cedera akibat jatuh bebas beberapa hewan berputar di udara untuk mendarat dengan aman di atas kaki mereka.

Kemampuan hewan untuk mengarahkan kembali tubuhnya saat jatuh dikenal sebagai refleks meluruskan.

Refleks meluruskan ini telah dicatat di banyak mamalia, termasuk kucing, marmut, kelinci, tikus, dan primata.

Baca juga: Mengapa Anjing Takut Suara Kembang Api?

Pada kasus kucing, foto yang diambil Marey menunjukkan bahwa kucing melengkungkan punggungnya saat mulai jatuh. Ini secara efektif membagi tubuh kucing menjadi dua bagian berbeda.

Kucing lalu memutar kepalanya dengan kaki belakangnya terentang, sekaligus menarik kaki depannya ke dalam.

Saat bagian depan tubuh kucing berputar sekitar 180 derajat di sekitar pinggangnya, bagian belakang tubuhnya berputar ke arah yang berlawanan sekitar 5 derajat untuk mencegah perubahan momentum sudut total.

Lantas begitu kepala dan kaki depannya menghadap ke tanah, kucing menjulurkan kaki depannya sambil mengontraksikan kaki belakangnya. Ini memungkinkan kaki belakang untuk mengejar kaki depan dan menyelaraskannya.

Dengan keempat kaki kucing menghadap ke tanah, kucing dapat mendarat dengan aman dan nyaman.

Baca juga: Mengapa Gorila Jantan Suka Memukul Dadanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com