Sukses

Viral Ibu Nyaris Buang Bayi di Stasiun Kereta, Diduga Alami Baby Blues

Seorang ibu diduga mengalami baby blues dan nyaris buang bayi di salah satu stasiun kereta api.

Liputan6.com, Jakarta Usai melahirkan, ibu rentan mengalami baby blues. Hal itulah yang diduga terjadi pada seorang ibu yang viral lantaran nyaris membuang bayinya di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Video viral ibu nyaris buang bayi di stasiun tersebut diunggah oleh pemilik akun TikTok @akaross_. Diketahui, sang ibu diamankan oleh para petugas keamanan di area stasiun dan bayinya berhasil diselamatkan.

Melalui video singkat ibu nyaris buang bayi di stasiun, terlihat seorang petugas keamanan menggendong bayi. Sementara petugas keamanan lain berusaha menenangkan ibu yang bersangkutan.

Saat sedang ditenangkan, ibu yang tidak diketahui identitasnya ini sempat mengamuk. Dirinya tampak menolak dibantu oleh petugas.

"Biarin bapak," kata sang ibu mengutip unggahan video akun TikTok @akaross_, Senin (4/9/2023).

"Kok biarin, ibu? Kenapa ibu kenapa? Kan bisa diomongin baik-baik," jawab petugas keamanan di stasiun.

Ibu Nyaris Buang Bayi Viral

Sementara itu, terdengar pula suara bayi yang menangis kejar saat kejadian berlangsung. Ada pula penumpang lain yang ikut turun tangan.

Video viral ibu nyaris buang bayi sendiri diunggah kembali di Twitter oleh Zulfikar Akbar melalui akun @zoelfick. Berdasarkan keterangannya, ibu yang bersangkutan diduga mengalami baby blues.

"Seorang ibu diduga ngalamin baby blues syndrome nyaris membuang bayinya di Stasiun Ps. Minggu. Syukurlah petugas keamanan sigap menggagalkan rencana sang ibu. Respek untuk kesigapan petugas," tulis Zulfikar.

Zulfikar pun turut memberikan keterangan lanjutan mengenai kejadian tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ibu Nyaris Buang Bayi Ingin Melompat ke Rel Kereta

Lebih lanjut Zulfikar mengungkapkan sang ibu sebenarnya ditemani oleh suaminya. Namun pada saat kejadian, suaminya tengah membeli minuman.

"Saat kejadian, suaminya sebenarnya menemani ibu tersebut. Hanya saja saat itu kebetulan sang suami sedang membeli minuman. Saat sedang sendiri itulah ibu tersebut menunjukkan gelagat menjurus ke upaya mencelakakan diri sendiri," kata Zulfikar.

Menurut Zulfikar dalam cuitan selanjutnya pada video yang sama, ibu yang hendak membuang bayinya ini mengakui punya niat ingin melompat ke rel kereta api.

"Ibu tersebut pun mengakui kepada petugas punya niat melompat ke rel," ujar Zulfikar.

3 dari 4 halaman

Warganet Sayangkan Cara Salah Satu Penumpang Tegur Ibu Nyaris Buang Bayi

Merespons video itu, beberapa warganet telah memberikan komentar. Salah satunya mengomentari penumpang lain dengan baju berwarna merah yang terdengar seperti tidak mengerti kondisi sang ibu.

"Ibu, ibu kenapa bu? Ibu enggak boleh gitu, bu. Dosa, bu," kata penumpang berbaju merah yang berada di tempat kejadian bersama petugas.

"Tolong itu yg baju merah diem dulu. Dari pada gerung gerung nunjuk nunjuk si ibu dan ngomong ini itu, better peluk. plis peluk si ibu bayi. kita ga tau dia sedang mengalami apa, plis sebelum menghakimi berusaha empati dan ga judgemental," tulis seorang warganet melihat tindakan penumpang berbaju merah.

4 dari 4 halaman

Respons Positif Warganet untuk Petugas Keamanan KRL

Di sisi lain, warganet banyak yang mengucapkan terima kasih kepada petugas keamanan KRL Commuter Line. Hal itu lantaran mereka dinilai sigap menyikapi kejadian tidak terduga tersebut.

"Makasih Bapak Petugas. Semoga ibunya dapat perawatan. Mental illness is real guys. Jangan dianggap enteng," ujar seorang warganet.

"Saya hormat dg pak petugas @CommuterLine yg sigap.. Sang ibu itu butuh ditenangkan, dirangkul, bukan disudutkan seperti ibu2 berbaju merah lakukan.. tolonglah empatinya sedikit terhadap sesama jgn main judge," kata warganet lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.