WASPADA! Demikian sejumlah peringatan netizen di akunnya masing-masing. Belakangan, saya banyak membaca berbagai modus dilakukan pihak tertentu melakukan kejahatan kriminal. Kejahatan tersebut cendrung meningkat, dari yang paling ringan sampai yang paling berat.
Dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 (Corona) menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Akibat kehilangan pekerjaan, menyebabkan tidak ada pendapatan bagi pekerja tersebut.
Buruh bangunan yang kebetulan pendatang, kehilangan pekerjaan akibat pembangunan fisik menurun. Sehari-hari mereka kost di suatu tempat. Mau pulang tidak boleh. Lalu apa dipakai hidup sehari-hari?
Hal itu juga dialami pekerja di sektor pariwisata dan sektor informal lainnya. Secara logika, kalau mereka tidak bisa makan, membiayai hidup–akan mucul pikiran negatif demi kelangsungan kehidupan mereka. Kadangkala ada pikiran orang “Hidup-mati sama saja”. Ini yang berbahaya!
Kondisi tersebut, belum lagi dilengkapi di mana sejumlah narapidana dikeluarkan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) karena melebihi kapasitas LP. Selain itu, dikhawatirkan akan membawa masalah baru akibat menjalarnya Corona di LP.
Berdasarkan catatan, banyak kriminalitas muncul akibat kesulitan ekonomi ini yang terjadi di masyarakat.
Apa solusinya? Pertama pemerintah wajib memperhatikan setiap orang yang kehilangan mata pencaharian dengan membantu sembako atau Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kedua; masyarakat harus tetap waspada, menghidupkan jagabaya di setiap banjar dan lingkungan sehingga tidak ada kesempatan bagi yang memiliki niat melakukan kejahatan. Tindakan kejahatan dapat berkembang kalau ada kesempatan dan peluang.
Saya berharap di Bali tidak akan ada kejahatan yang berkembang akibat wabah ini. Desa adat bersama desa dinas kelihatan sudah waspada. Di berbagai pojok petugas berjaga, tidak saja mengawasi supaya setiap orang menggunakan masker, tetapi juga berjaga jangan ada orang berniat jahat masuk wilayah desa adat. nar