2. Nama Tuhan
Dalam Islam
• Dalam konsep Islam, Tuhan dinamakan Allah dan
diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan
Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu,
Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi
semesta alam.
3. Sifat – sifat
Tuhan
• Sesungguhnya sifat-sifat Allah yang mulia tidak
terbatas/terhingga. Di antaranya juga tercantum
dalam Asma'ul Husna.
• Sebagian ulama merumuskan 20 Sifat Allah
yang wajib dan mustahil bagi Allah yang
dipahami dan diimani oleh umat Islam, di
antaranya adalah:
4. • Wujud (ada) dan mustahil Allah itu tidak ada ('adam).
• Qidam (terdahulu) dan mustahil Allah itu huduts (baru).Dialah Yang Awal… (Al Hadid 57:3)
• Baqo’ (kekal) dan mustahil Allah itu fana’ (binasa/hilang).
• Mukhollafatuhu lil hawaadits (tidak serupa dengan makhluk-Nya) dan mustahil Allah itu
sama dengan makhluk-Nya (mumaatsalaatuhu lil hawaadits).
• Qiyamuhu binafsihi (berdiri dengan sendirinya) dan mustahil Allah itu qiyamuhu bi
ghairihi (berdiri-Nya dengan yang lain).
• Wahdaaniyah (esa atau satu) dan mustahil Allah itu banyak (ta’addud)
• Qudrah (Maha Kuasa) dan mustahil Allah itu ‘ajaz (lemah). Jikalau Allah itu lemah, tentu
saja makhluk ciptaan-Nya dapat mengalahkan-Nya.
• Iradah (Berkehendak) dan karahah (terpaksa)
5. • Ilmu (Maha Mengetahui) dan mustahil Allah itu jahal (bodoh). Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, karena
Dialah yang menciptakan-Nya.
• Hayat (Hidup) dan mustahil Allah itu maut (mati). Hidupnya Allah tidak seperti hidupnya manusia. Manusia
dihidupkan oleh Allah yang kemudian akan mati, sedangkan Allah tidak akan mati. Ia akan hidup terus selama-
lamanya.
• Sama’ (Mendengar) dan mustahil Allah bersifat shumam (tuli).
• Kalam (Berkata-kata/berfirman) dan mustahil bukmon
• Qadirun (Maha Kuasa) dan mustahil'ajizun (lemah)
• Muridun (Maha Berkehendak) dan mustahil karihun (terpaksa)‘
• Alimun (Maha Mengetahui) dan mustahiljahilun (bodoh)
• Hayyun (Maha Hidup) dan mustahilmaiyiton (yang mati)
• Sami’un (Maha Mendengar) dan mustahilashamma (tuli)
• Basirun (Maha Melihat) dan mustahila’ma (buta)
• Mutakallimun (Maha Berkata-kata) dan mustahilabkam (bisu)
6. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya
kepada Allah memohon pertolongan
Allah merupakan satu-satunya tempat
manusia untuk meminta pertolongan. Hal ini
sesuai dengan salah satuasmaulhusnaAllah
yaituashshamad. Ashshamadsecara bahasa
dalam bahasaindonesiaartinya adalah
Mahaditubutuhkanatau tempat meminta.
Asmaul husna ash shamad menunjukkan
bahwa hanya kepada Allah lah manusia
meminta.
Serta hanya kepada Allah lah sesgala
sesuatu kita mohon
do'a dan berharap
ayat yang menjelaskan bahwa hanya kepada
Allah manusia memohon pertolongan tertera
dalam surahalfatihah ayat ke 5. Berikut
firman Allah dalam surahalfatihah ayat ke
5ُُْۗنيِعَتْسَنَكَّايِا َُودُبْعَنَكَّايِاArtinya"Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan“
7. • َُۗلاَق َو
ُۗ
ُمُكُّب َر
ُۗۡىِن ۡ
وُع ۡاد
ُۗۡ
ب ِجَتۡسَا
ُۗۡمُكـَل
َُّۗنِا
َُۗنِۡيذَّال
َُۗن ۡ
وُرِبۡكَتۡسَي
ُۗ
َع
ُۗۡ
ن
ُۗۡىِتَداَبِع
َُۗن ۡ
وُلُخ ۡدَيَس
ُۗ
َمَّنَهَج
َُۗنۡي ِ
ر ِاخَد
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Berdoalah kepada Ku niscaya Aku
perkenankan bagimu
8. • Do’a berarti memohon kepada Allah SWT secara langsung untuk memperoleh karunia dan
segala yang diridhoi Nya dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan atau bencanayang tidak
dikehendakinya. Do’a juga dapat diartikan permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada
Tuhan.
• Macam-macam doa
• Doa terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam doa adalah sebagai berikut:
• a. Doa untuk kebutuhan sehari-hari, seperti doa makan, doa mautidur, dan lain lain
• b. Doa untuk meminta keselamatan dunia dan akhirat
• c. Doa untuk orang tua
• d. Dan lain lain
Berdo’a, Berdzikir dan Bertasbih
9. Dzikir merupakan ibadah yang paling ringan, sekaligus palingbesar kedudukannya dan paling utama
di sisi-Nya. Hal ini dikarenakan gerak lidah adalah gerakan yang paling ringan danpaling mudah dari
segenap anggota badan lainnya. Seandainya anggota badan lainnya bergerak sebanyak lidah
bergerak (karena dzikir), niscaya ia akan letih, dan yang demikian itu tidak mungkin dilakukan. (Ibnul
Qayyim)
• Macam-macam zikir
• Dzikir terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam Dzikir adalah sebagai berikut:
a. Dzikir dengan lidah (lisan)
• Dzikir dengan lisan dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat dzikir, baik dengan suara
jelas (jahar) atau samar (sir). Dzikir ini adalah makanan utama sir (rahasia). Oleh karena itu ia
bersifat rahasia, maka tidaklah sanggup lidah menguraikannya, tidak ada kata-kata yang dapat
melukiskannya
b. Dzikir dengan fikir
• Dzikir dengan fikir dilakukan dengan merenungkan ciptaan Allah SWT.
dan merupakan dzikir yang sangat tinggi nilainya, disamping dapat memantafkan iman, juga
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
10. c. Dzikir dengan perasaan
• Dzikir dengan perasaan dilakukan dengan berhuznuzan kepada Allah SWT. dan merasakan indahnya
rahmat yang telah dikucurkan-Nya kepada kita, sehingga dapat merubah perasaan negatif menjadi
positif. Beberapa contoh dzikir dengan perasaan adalah dengan merasa dekat dengan Allah SWT.,
merasa dilindungi Allah SWT., merasa disayangi Allah SWT., mendapat karunia dari Allah SWT.
Allah SWT memberikan segala kebaikan, sedangkan yang buruk diakibatkan oleh kesalahan kita.
d. Dzikir dengan keyakinan
• Dzikir dengan keyakinan adalah mantapnya aqidah tauhid dalam perjalanan hidup, bahwa segala
sesuatu terjadi hanyamenurut kehendak Allah SWT. yang disebut dengan Tauhid Rububiyah, dan
adanya keyakinan yang utuh bahwa hanya Allah SWT. lah yang berha disembah, yang kemudian
dikenal dengan Tauhid Uluhiyah.
• Orang yang selalu mengamalkan dzikir dengan keyakinan yang sampai ke lubuk hati terdalam tidak
akan terkagum-kagum kepada apapun dan siapapun, kecuali hanya kepada Allah SWT. godaan
terbesar dalam Dzikir ini adalah syirik .
e. Dzikir dengan perbuatan
• Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh terhadap aturan Allah SWT., baik
dalam hal aqidah, ibadah maupun mu’amalah ). Sehingga segala gerak dan langkah serta tutur kata
memancarkan akhlak Allah SWT. yang penuh rahmah, berbudi luhur dan jauh dari akhlak tercela
(madzmumah).